Berita Nasional

Menteri Agama Turun Tangan Langsung Usut Robohnya Pesantren Al Khoziny

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengaku bakal turun langsung untuk mengusut kasus robohnya pondok pesantren (ponpes) Khoziny

Editor: Desy Selviany
SAR Surabaya via Kompas.com
PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Petugas SAR Gabungan mengevakuasi korban reruntuhan bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). BNPB mengumumkan total korban tewas musalah ambruk di ponpes Sidoarjo sebanyak 50 orang per hari ini. 13 korban lainnya masih tertimbun. 

WARTAKOTALIVE.COM - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengaku bakal turun langsung untuk mengusut kasus robohnya pondok pesantren (ponpes) Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.

Hal itu dipastikan Nasaruddin saat proses pendataan dan evakuasi korban masih berlangsung Selasa (7/10/2025).

Usai proses evakuasi dan pendataan selesai kata Nasaruddin, pihaknya bakal memanggil para pimpinan ponpes dari seluruh Indonesia. 

"Ya kita mulai pendataan dulu. Pendataan dulu, baru setelah ada pendataan, baru kita panggil pimpinan-pimpinan pondok," kata Nasaruddin, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025) seperti dimuat Kompas.com.

Nasaruddin menyampaikan bahwa dirinya bahkan akan turun tangan langsung untuk mengecek ponpes-ponpes. 

Utamanya terkait kondisi dan keamanan bangunan.

"Saya mulai nanti sekarang sudah mau jalan, Kalimantan, ke Sulawesi, saya sendiri yang turun tangan insya Allah," ucap dia. 

Sementara itu, Nasaruddin juga meminta agar ponpes memperhatikan standar laik bangunan. 

Baca juga: Di Mata Nasaruddin Umar, Suryadharma Ali Sosok Berdedikasi Urusi Keagamaan Nasional

Dia mengaku, akan meminta tolong kepada pemerintah setempat sebagai pihak yang mengeluarkan izin. 

"Iya, secara komprehensif. Kita sudah hubungi pemerintah setempat untuk membantu kita, kan mereka juga mengeluarkan izin segala macam," imbuh Nasaruddin.

Sementara itu pembersihan puing reruntuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah selesai dilakukan pada Selasa (7/10/2025) dini hari. 

Alat-alat berat sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Hingga Selasa pagi ini sudah tidak ada lagi aktivitas alat berat di lokasi kejadian.

Potongan beton bangunan dan puing lainnya yang sebelumnya menumpuk lokasi kejadian, kini telah rata dengan tanah. 

Seluruh petugas pencarian dan pertolongan (Search and Rescue-SAR) pun telah memastikan tidak ada lagi korban jiwa yang ditemukan. Tandanya operasi SAR di bawah koordinasi Basarnas telah selesai dilakukan.

Dari seluruh rangkaian operasi SAR yang telah dilakukan, didapatkan 61 jenazah dari balik puing reruntuhan, termasuk tujuh potongan bagian tubuh yang saat ini masih proses identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI).

“Alhamdulillah sekarang sudah rata dan diketemukan 61 korban jiwa,” ungkap Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan.

Sementara itu, jumlah korban secara keseluruhan tercatat ada sebanyak 165 jiwa, di mana sebanyak 104 dinyatakan selamat dengan rincian; 4 masih dalam perawatan, 99 telah kembali kerumah setelah perawatan dan satu jiwa tidak memerlukan perawatan.

(Wartakotalive.com/DES/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved