Polemik Ijazah Jokowi

Jokowi Bantah Gaungkan Prabowo-Gibran 2 Periode agar Perkara Dugaan Ijazah Palsu Tak Diusut

Jokowi menegaskan, dukungan tersebut murni melanjutkan program pemerintahan Prabowo-Gibran.

Editor: Feryanto Hadi
YouTube channel Prabowo Subianto, InewsTV
PRABOWO 2 PERIODE - Presiden ke 7 RI Joko Widodo atau Jokowi menyatakan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dua periode dengan menginstruksikan para relawannya, yang berarti mendukung pasangan Prabowo-Gibran akan maju kembali di pemilihan Presiden (Pilpres) 2029. Dia membantah ada motif politik di balik pernyataannya itu. 

Menurut Agung, arahan Jokowi kepada relawan soal dua periode untuk menangkal kontroversi yang melingkupi anak sulung kesayangannya.

Sehingga, publik tidak lagi fokus pada narasi negatif, dan beralih ke kinerja Gibran saja.

"Arahan Jokowi untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode ini setidaknya untuk mengamankan periode pertama dulu, meng-counter narasi tadi ya" kata Agung di program Tribunnews On Focus, Jumat (26/9/2025).

"Bahwasanya kalau ada isu-isu negatif yang terjadi atau mengemuka, apakah itu soal ijazah, pemakzulan, atau kasus hukum lainnya, maka relawan ini menjadi garda terdepan untuk menangkis itu" imbuhnya. 

"Untuk membalik persepsi dan opini publik yang negatif tadi," papar Agung.

"Supaya fokus ke kinerja Mas Gibran, fokus kepada kebaikan legacy Pak Jokowi selama dua periode, fokus kepada hal-hal yang positif seperti itu," tambahnya.

Menurut Agung, jika isu negatif Gibran tidak cepat-cepat ditangkal, maka kredibilitas Gibran di periode pertama pun goyah.

"Tapi, kalau misal isu-isu negatif terus terjadi, berkelindan, kemudian menguasai opini dan persepsi publik, jangankan untuk dua periode, satu periode pun bisa goyang ini Mas Gibran," paparnya.

Agung pun menilai, arahan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode adalah langkah logis yang dilakukan Jokowi.

"Sehingga, saya melihat bahwa arahan Jokowi untuk para relawannya untuk tetap bergerak mengamankan Prabowo-Gibran di periode kedua nanti, adalah arahan yang logis, rasional, dalam rangka memastikan periode pertama ini Mas Gibran benar-benar aman," ujar Agung.

"Karena Pak Jokowi, saya melihatnya tidak mau dalam tanda petik ada kecelakaan sejarah politik, Mas Gibran dalam tanda petik diturunkan di tengah jalan sebelum masa pemerintahannya selesai," tegasnya.

Selain itu, Agung menyebut arahan Jokowi tersebut juga menjadi upaya untuk menepis isu negatif yang menerpa keluarga Jokowi.

"Saya kira, untuk memastikan tidak ada opini, persepsi negatif yang terus trending atau pun viral terkait keluarga Solo," tutur Agung.

"Dengan hadirnya para relawan ini, setidaknya itu bisa menepis atau mereduksi kampanye-kampanye negatif maupun kampanye hitam yang selama ini menyerang keluarga Solo" terangnya. 

"karena ada relawan yang terus standby untuk melawan narasi negatif, sehingga ini adalah arahan paling logis yang bisa dilakukan Pak Jokowi di tengah beliau tak lagi menjadi presiden," jelas Agung.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved