Legislator PDIP Dorong RUU Migas demi Tingkatkan Kinerja Produksi Pertamina

Ringkasan Berita:

• Rancangan Undang-Undang (RUU) Minyak dan Gas (Migas) terus didorong agar segera disusun dan diterapkan demi menggenjot kinerja Pertamina.
• Kinerja Pertamina terkait produksi minyak juga dinilai tertinggal jauh dengan perusahaan energi milik Malaysia, Petronas. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Rancangan Undang-Undang (RUU) Minyak dan Gas (Migas) terus didorong agar segera disusun dan diterapkan demi menggenjot kinerja Pertamina.

Anggota Komisi XII DPR RI Yulian Gunhar mendorong RUU Migas segera disusun dan diterapkan demi menggenjot Pertamina dapat memaksimalkan segala potensi yang ada.

"Mudah-mudahan kalau undang-undang Migas ini kita kembalikan lagi sesuai dengan peraturan Nomor 71 tahun 78, Pertamina ini speednya yang tadinya 100 bisa 220, lebih kenceng lagi," ujarnya lewat keterangan, Kamis (20/11/2025).

Sebelumnya saat Rapat Dengar Pendapat bersama Pertamina di Komplek DPR RI, Jakarta, pihaknya mempertanyakan kinerja Pertamina terkait produksi minyak yang tertinggal jauh dengan perusahaan energi milik Malaysia, Petronas. 

Padahal, kata Gunhar, Petronas sempat belajar dari Pertamina pada tahun 70-an.

"Dulu tahun 70 itu katanya Petronas belajar sama Pertamina. Petronas sudah semakin terdepan," kata Gunhar. 

Baca juga: Jimly Asshiddiqie Sambut Usulan Faizal Assegaf Mediasi Kasus Ijazah Palsu Jokowi

Legislator dari Fraksi PDIP itu menyinggung terkait beberapa negara maju yang mulai melakukan transisi energi. 

Hal ini, menyebabkan 26 kilang dunia akan ditutup, dan mempertanyakan rencana Pertamina mendorong transisi energi demi mengurangi impor BBM.

"Jadi ada kurang lebih 26 kilang dunia akan tutup tahun 2030. Terutama di negara maju yang permintaan BBM-nya udah turun tajam karena transisi energi, di Cina contohnya, 50 persen transportasi sudah menggunakan listrik, SPBU-nya 60 persen sudah tutup," ujarnya. 

"Sementara kita? Memang beda, kebutuhan kita kan 1,6 juta barrel. Nah kilang kita juga belum memenuhi. Ada nggak timeline-nya yang di kilang ini kapan bisa selesai?"

Gunhar pun meminta agar Pertamina mampu menyesuaikan kinerjanya dengan perubahan zaman termasuk transisi energi sekaligus membantu masyarakat untuk lebih hemat dan efisien.

"Di lampu-lampu merah itu mobil listrik udah banyak, jadi lebih hemat, lebih efisien. Nah ini kita harus juga prediksi terkait dengan perubahan itu," katanya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.