Berita Nasional

Purbaya Ungkap Ada Anggota Parlemen Marah Dirinya Dorong Sektor Garmen Lokal: Saya Enggak Peduli!

Purbaya Ungkap Ada Anggota Parlemen Marah Dirinya Dorong Sektor Garmen Lokal: Saya Enggak Peduli!

YouTube channel CNN Indonesia
PURBAYA DIMARAHI PARLEMEN - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa ada anggota parlemen yang marah-marah kepada dirinya, karena akan membuat kebijakan yang mendorong sektor garmen lokal atau dalam negeri lebih bergeliat dengan memperketat larangan impor pakaian bekas ilegal atau balpres. Purbaya mengaku tidak peduli akan hal itu, karena baginya yang terpenting target pertjumbuhan ekonomi sampai akhir tahun mecapai di atas 5.5 persen. 

"Kalau menurut teori moneter, katanya kebijakan moneter, bukan fiska, dampaknya ke ekonomi baru akan terasa 14 bulan katanya," ujar Purbaya.

Baca juga: Tanggapan Menohok Purbaya Soal Kebijakan Ekonomi di Era Jokowi dan Sri Mulyani 10 Tahun Terakhir

"Tapi kalau di sini, saya amati selama ini, 4 bulan sudah kelihatan di ekonomi dengan signifikan. Jadi harusnya sih Desember sudah kelihatan lebih bergairah perekonomian kita," katanya.

Desy lalu menanyakan kapan paling cepat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

"Nah yang jelas enggak bisa tahun ini. Jadi saya harapkan tahun depan bisa di atas 6 persen . Walaupun angka anggaran seperti itu ya. Saya pikir, selama program-program berjalan harusnya bisa lebih cepat. Karena private sektor juga saya harapkan tahun depan bisa jalan lebih aktif, tahun depannya lagi lebih cepat lagi," papar Purbaya.

"Mungkin di tahun kelima Pak Prabowo ya, sudah mulai kelihatan tuh bayangan-bayang ke 8 persen," ujar Purbaya.

Sebelumnya Purbaya menegaskan akan menindak tegas para pelaku bisnis thrifting atau impor pakaian bekas ilegal atau balpres.

Sebab bisnis yang marak beberapa tahun terakhir ini dapat mematikan industri garmen atau pakaian dalam negeri dan merugikan negara.

"Kalau itunya (impor pakaian bekas ilegal) mati, berarti nggak ada suplai. Suplainya ada barang-barang domestik harusnya nanti, biar industri domestik juga hidup lagi," ujar Purbaya, Senin (27/10/2025).

Purbaya mengaku, saat ini pihaknya telah mengantongi nama-nama importir yang mengimpor pakaian bekas balpres ilegal.

Diharapkan saat ini pelaku importir pakaian bekas ilegal segera menghentikan kegiatannya, sebelum pemerintah menindak tegas dengaan aturan baru.

"Kan kita monitor terus di lapangan. Jadi nanti nama-namanya, saya udah punya sih siapa yang biasa tukang impor segala macam. Saya harapkan mereka mulai hentikan itu karena ke depan kita akan tindak," tegasnya.

Purbaya mengungkapkan penindakan impor pakaian bekas ilegal masih lemah dari sisi pemberian sanksi bagi pelaku sehingga tidak memberikan efek jera.

Oleh karenanya, Purbaya menyiapkan aturan baru untuk memperketat pengawasan dan penindakan bagi para importir pakaian bekas ilegal.

"Eksekusi sesuai dengan pelanggarannya. Nanti kita perketat aja peraturan yang tadi. Ada katanya kelemahan hukum di sana," kata Purbaya.

Menurut Purbaya selama ini sanksi ke pelaku hanya berupa pemusnahan barang impor ilegal dan pelaku dipenjara.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved