Berita Nasional
Tatalogam Lestari dan UPI Perpanjang Kolaborasi Riset Baja Reflektif Surya
Tatalogam Lestari dan UPI memperpanjang kerja sama strategis dalam bidang penelitian dan pengembangan inovasi berkelanjutan.
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Guna memperkuat sinergi antara dunia akademisi dan industri, PT Tata Metal Lestari, Tatalogam Lestari (Tatalogam Group), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali memperpanjang kerja sama strategis dalam bidang penelitian dan pengembangan inovasi berkelanjutan.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dilakukan di fasilitas produksi PT Tata Metal Lestari yang berlokasi di kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Senin (13/10/2025).
Kolaborasi ini bertujuan mendorong terciptanya baja berteknologi tinggi yang tidak hanya tahan terhadap korosi, tetapi juga memiliki kemampuan reflektif terhadap panas matahari melalui teknologi solar reflective.
Teknologi ini diharapkan mampu berkontribusi terhadap efisiensi energi bangunan dan pengurangan emisi karbon.
Vice President of Operation Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi, menjelaskan kerja sama antara Tatalogam Lestari dan UPI, khususnya melalui Pusat Unggulan Universitas Material dan Energi Bangunan Rendah Emisi (PUU MEB), telah terjalin sejak tahun 2023.
Selama periode tersebut, PT Tata Metal Lestari telah membangun laboratorium serta mendukung pengadaan alat uji Solar Reflectance Index (SRI) sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
“Di tahun 2025 ini, kerja sama diperpanjang ke arah hilirisasi hasil riset menuju komersialisasi produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Stephanus dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Medy Renaldy Mode Serius, Ingatkan Bahaya Main Roblox: Stop Sekarang Kalau Mau Selamat
Produk yang dikembangkan berupa cat reflektif surya bernama BeCool, yang diaplikasikan pada baja lapis aluminium seng berwarna (BJLAS).
Menurutnya, material ini dapat dimanfaatkan sebagai cladding atau pelapis luar rumah berbasis baja, sehingga mampu menurunkan suhu dalam ruangan secara signifikan.
“Harapannya, dunia akademisi dan industri dapat terus berkontribusi aktif dalam mengurangi dampak pemanasan global,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Direktorat Inovasi, Hilirisasi, dan Science Techno Park UPI, Ida Kaniawati, menegaskan pentingnya hilirisasi hasil riset akademik agar memiliki nilai komersial dan manfaat luas.
Ia menekankan inovasi BeCool berawal dari riset yang dikembangkan oleh PUU MEB UPI di bawah kepemimpinan Dr. Eng Beta Paramita.
Setelah melalui pengujian bersama pihak industri, produk ini kini telah siap untuk digunakan secara luas.
“Hasil riset harus dihilirisasikan dengan dukungan perlindungan kekayaan intelektual agar memiliki dampak jangka panjang. Inovasi ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi sektor perumahan yang membutuhkan material rendah emisi dan hemat energi,” ujar Ida.
Lebih jauh, Dr. Eng Beta Paramita menjelaskan, cat BeCool pada dasarnya memiliki fungsi seperti cat biasa, namun dengan kemampuan khusus memantulkan panas matahari.
Prabowo Subianto Sebut Sudah Puluhan Tahun Menanti Perdamaian Palestina |
![]() |
---|
Aturan Baru Tembakau Bikin Resah, Petani Minta Kemenkes Tinjau Ulang |
![]() |
---|
Media Pro Zionis Klaim Prabowo Akan ke Israel usai Hadiri KTT Perdamaian Gaza, Menlu RI: Tidak Benar |
![]() |
---|
Jawab Dua Tantangan Energi Dunia, Kilang Pertamina Beberkan Lima Pencapaian Strategis |
![]() |
---|
Detik-detik Prabowo Subianto Tiba di Mesir untuk Ikut KTT Perdamaian Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.