Viral Media Sosial

Medy Renaldy Mode Serius, Ingatkan Bahaya Main Roblox: Stop Sekarang Kalau Mau Selamat

Medy Renaldy Mode Serius, Ingatkan Bahaya Main Roblox: Stop main Roblox sekarang juga kalau lu mau selamat

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
VIRAL MEDIA SOSIAL - Influencer, Medy Renaldy. Dirinya mengimbau masyarakat, khususnya kalangan dewasa, untuk berhenti bermain Roblox.  

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Influencer, Medy Renaldy mengimbau masyarakat, khususnya kalangan dewasa, untuk berhenti bermain Roblox

Imbauan tersebut disampaikan melalui akun TikTok pribadinya, @medyrenaldy, pada Selasa (14/10/2025). 

Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu, Medy menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak psikologis dan sosial dari permainan Roblox, yang kini marak dimainkan oleh berbagai kalangan. 

"Stop main Roblox sekarang juga kalau lu mau selamat," tegasnya.

Medy mengaku mengamati tren banyaknya orang dewasa yang memainkan Roblox, khususnya simulasi pendakian gunung. 

Berdasarkan riset, ia menyimpulkan gim tersebut berpotensi berdampak buruk bagi kesehatan mental pemain. 

Ia kemudian memaparkan tiga alasan utama mengapa publik sebaiknya berhenti bermain Roblox

Alasan pertama, menurut Medy, bermain Roblox bisa menjadi indikator kurangnya interaksi sosial. 

Baca juga: Menteri Dikdasmen Ingatkan Permainan Digital Roblox Berbahaya Bagi Anak, Ini Sebabnya

Ia mengutip hasil studi dari jurnal Frontiers in Psychology yang menunjukkan adanya keterkaitan antara internet gaming disorder dengan kesepian dan isolasi sosial. 

"Sekarang bayangin, lu main Roblox, temen lu cuma avatar kotak-kotak. Apalagi sebutannya kalau itu bukan kesepian," ungkapnya.

Alasan kedua, ia menilai tren simulasi naik gunung di Roblox dapat dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap komunitas pencinta alam. 

Menurutnya, jika seseorang memang ingin menikmati aktivitas mendaki, seharusnya dilakukan langsung di alam nyata. 

"Kalau lu emang pengen naik gunung, kenapa nggak naik gunung yang asli aja? Itu secara nggak langsung menghina komunitas pencinta alam," katanya. 

Adapun alasan ketiga adalah potensi gangguan kecanduan gim atau gaming disorder. 

Medy mengacu pada klasifikasi resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyebut kondisi ini ditandai dengan pola hidup yang mulai berantakan akibat prioritas berlebihan terhadap gim. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved