Berita Jakarta

Tembok SMPN 130 Jakbar Roboh Timpa Perkampungan, Kontraktor JAKON Akan Ganti Rugi ke Warga

Decky menyampaikam, pihak terkait juga sudah membuat hitung-hitungannya terkait pertanggungjawaban tersebut

|
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuriyatul Hikmah
Kondisi terkini tembok bangunan SD Negeri 01, 02 dan SMP Negeri 130 Kelurahan Kota Bambu Utara, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat 

Area dalam proyek itu nampak dipenuhi oleh gundukan tanah dan berangkal yang berlumpur lantaran diguyur hujan deras.

Adapun tembok-tembok yang berada di pinggir jalan, nampak telah rapuh sehingga tak ada warga yang berani melintas.

Menurut salah satu warga, Heni (55) tembok bangunan sekolah itu roboh sekira pukul 17.30 WIB.

Diduga, tembok itu roboh akibat mampu menopang air yang mengalir ketika hujan deras mengguyur.

"Dari itu tuh, ada aliran di bawah, kan ada lubang. Nah airnya penuh tuh, lumpur, udah terus langsung brek, langsung ambruk," kata Heni di lokasi, Jumat (21/11/2025).

Baca juga: Tembok TPU Jeruk Purut Jaksel Roboh Akibat Hujan, Tak Ada Korban

Robohnya tembok itu pun sempat membuat warga panik, termasuk anak-anak yang sedang bermain di dekat lokasi kejadian.

Sementara aktivitas renovasi bangunan sekolah itu masih berjalan.

"Anak-anak pada mau salat. Untungnye kan ada gang kecil tuh, pada masuk dah tuh dia ke dalam. Alhamdulillahnya enggak ada korban," ucap dia.

Kendati demikian, Heni membenarkan jika insiden robohnya tembok SD-SMP itu menyebabkan empat motor warga tertimpa.

"Ada empat motor yang ketimpa, kalau korban jiwa alhamdulillah enggak ada," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 14 RW 02 Kelurahan Kota Bambu Utara, Galih menyampaikan bahwa robohnya tembok itu diduga karena tidak kuat menopang aliran air yang saat kejadian deras.

"Awalnya itu keluar air dari tembok, di dalam, karena ada pemadatan tanah dari pembangunan tembok enggak kuat jadi geser," kata Galih.

Menurutnya, proses renovasi bangunan sudah berlangsung sejak Oktober 2025 dan direncanakan rampung akhir tahun ini.

Sebelum pembangunan, lanjut Galih, warga sekitar sudah meminta agar pihak terkait memperkuat tembok. 

Namun warga menilai aspirasi mereka tidak diindahkan.

"Masalah keberisikan juga dari warga. Saya sudah banyak komplain, tapi tanggapannya memang agak lama ya," pungkasnya.

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

 

Sumber: WartaKota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved