Berita Jakarta

Tembok SMPN 130 Jakbar Roboh Timpa Perkampungan, Kontraktor JAKON Akan Ganti Rugi ke Warga

Decky menyampaikam, pihak terkait juga sudah membuat hitung-hitungannya terkait pertanggungjawaban tersebut

|
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuriyatul Hikmah
Kondisi terkini tembok bangunan SD Negeri 01, 02 dan SMP Negeri 130 Kelurahan Kota Bambu Utara, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat 

 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah


WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Ketua RW 02 Kota Bambu Utara, Decky Ohei memastikan kerugian meteriil yang dialami warganya bakal ditanggung sepenuhnya oleh pihak kontraktor dan Dinas terkait.

Hal itu disampaikan Decky usai dirinya duduk bareng bersama pihak Jaya Konstruksi dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta terkait robohnya tembok bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 dan 02 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 130 Jakarta.

"Terkait dengan proyek ini, bahwa dari pihak JAKON dan dinas akan bertanggung jawab atas kerugian material, moral yang dialami oleh warga kami," kata Decky saat ditemui di lokasi, Jumat (21/11/2025).

Baca juga: Kronologi Detik-detik Tembok SMPN 130 Jakarta Roboh, Anak-anak Panik Berhamburan

Menurutnya, pertanggungjawaban itu tak terbatas pada motor yang terkena timpaan bangunan, tetapi juga bangunan warga dan kerugian ekonomi lainnya.

"Baik itu yang berdampak secara ekonominya, usahanya, atau pekerjanya jadi enggak lancar, terganggu," ungkap Decky.

Decky menyampaikam, pihak terkait juga sudah membuat hitung-hitungannya terkait pertanggungjawaban tersebut.

Namun bagi Decky, yang terpenting adalah sisi kemanusiaannya mengingat beberapa warga mengalami trauma akibat insiden ini.

"Kami juga berpesan untuk tidak ada hitung-hitungan secara angka, tapi ini bicara kemanusiaan, bicara hati, jadi supaya warga juga jangan sampai ada masalah ya terkait dengan ganti rugi," pungkasnya.

Kronologi 

Tembok bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 01 dan 02 dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 130 Kota Bambu Utara, Palmerah, Jakarta Barat, roboh saat sedang proses renovasi pada Kamis (20/11/2025) sore.

Pantauan Warta Kota di lokasi, Jumat (21/11/2025) robohnya bangunan tersebut menimpa 4 unit sepeda motor yang terparkir di depan bangunan sekolah.

Terlihat, area itu kini sudah dipasangi garis polisi.

Sementara tembok-tembok yang roboh masih dibiarkan, sehingga akses jalan ditutup.

Area dalam proyek itu nampak dipenuhi oleh gundukan tanah dan berangkal yang berlumpur lantaran diguyur hujan deras.

Adapun tembok-tembok yang berada di pinggir jalan, nampak telah rapuh sehingga tak ada warga yang berani melintas.

Menurut salah satu warga, Heni (55) tembok bangunan sekolah itu roboh sekira pukul 17.30 WIB.

Diduga, tembok itu roboh akibat mampu menopang air yang mengalir ketika hujan deras mengguyur.

"Dari itu tuh, ada aliran di bawah, kan ada lubang. Nah airnya penuh tuh, lumpur, udah terus langsung brek, langsung ambruk," kata Heni di lokasi, Jumat (21/11/2025).

Baca juga: Tembok TPU Jeruk Purut Jaksel Roboh Akibat Hujan, Tak Ada Korban

Robohnya tembok itu pun sempat membuat warga panik, termasuk anak-anak yang sedang bermain di dekat lokasi kejadian.

Sementara aktivitas renovasi bangunan sekolah itu masih berjalan.

"Anak-anak pada mau salat. Untungnye kan ada gang kecil tuh, pada masuk dah tuh dia ke dalam. Alhamdulillahnya enggak ada korban," ucap dia.

Kendati demikian, Heni membenarkan jika insiden robohnya tembok SD-SMP itu menyebabkan empat motor warga tertimpa.

"Ada empat motor yang ketimpa, kalau korban jiwa alhamdulillah enggak ada," katanya.

Sementara itu, Ketua RT 14 RW 02 Kelurahan Kota Bambu Utara, Galih menyampaikan bahwa robohnya tembok itu diduga karena tidak kuat menopang aliran air yang saat kejadian deras.

"Awalnya itu keluar air dari tembok, di dalam, karena ada pemadatan tanah dari pembangunan tembok enggak kuat jadi geser," kata Galih.

Menurutnya, proses renovasi bangunan sudah berlangsung sejak Oktober 2025 dan direncanakan rampung akhir tahun ini.

Sebelum pembangunan, lanjut Galih, warga sekitar sudah meminta agar pihak terkait memperkuat tembok. 

Namun warga menilai aspirasi mereka tidak diindahkan.

"Masalah keberisikan juga dari warga. Saya sudah banyak komplain, tapi tanggapannya memang agak lama ya," pungkasnya.

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

 

Sumber: WartaKota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved