Berita Jakarta

Cek Kesehatan di Bapas Jakbar Diikuti 50 Klien Pemasyarakatan, Periksa TB hingga HIV

Cek Kesehatan Gratis di Bapas Jakbar Diikuti 50 Klien Pemasyarakatan, Periksa TB hingga HIV

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
CEK KESEHATAN GRATIS - Suasana Cek Kesehatan Gratis (CKG) di kantor Bapas Kelas 1A Jakarta Barat pada Rabu (29/10/2025). selain warga, CKG ini juga diikuti oleh 50 klien pemasyarakatan atau mereka yang pernah menjalani hukuman penjara, sebelum akhirnya dibina oleh Bapas Jakarta Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH - Kantor Balai Pemasyarakatan (Bapas) kelas 1A Jakarta Barat, didatangi oleh ratusan masyarakat yang mengikuti program cek kesehatan gratis (CKG) pada Rabu (29/10/2025).

Pasalnya selain mendapatkan CKG, mereka yang kesehatannya diperiksa juga mendapatkan satu kantong sembako sebagai buah tangan program ini. 

Namun selain warga, CKG ini juga diikuti oleh 50 klien pemasyarakatan.

Klien pemasyarakatan adalah individu yang berada dalam pembimbingan kemasyarakatan, baik dewasa maupun anak, yang telah melalui proses peradilan dan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

Mereka menjalani pembimbingan di luar lembaga pemasyarakatan (lapas), rumah tahanan (rutan), atau Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), dan berada di bawah tanggung jawab pembimbing kemasyarakatan.

Pantauan Warta Kota di lokasi, nampak ada dua jenis pemeriksaan kesehatan. 

Untuk warga, CKG yang diberikan adalah cek tensi darah, glukosa, hingga tuberkulosis (TBC).

Sementara para klien pemasyarakatan, mendapatkan pemeriksaan tambahan berupa cek HIV dan infeksi menular seksual (IMS). Mereka juga mendapatkan penyuluhan dan motivasi agar tidak lagi melakukan aksi tak terpuji di kemudian hari.

Kepala Kanwil Ditjenpas DKI Jakarta, Heri Azhari menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program Bapas Peduli sekaligus mendukung upaya pemerintah bebas TB pada 2030.

Baca juga: Pesan Bupati Bogor Rudy Susmanto Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97

"Untuk apa? Agar masyarakat sehat. Nah, ini bekerja sama dengan Dinkes dan pemerintah. Tetapi juga ada kegiatan peduli masyarakat yaitu bakti sosial, ini nanti ada sembako tadi yang diberikan itu sebanyak 350," ujar Azhari saat ditemui di lokasi, Rabu.

Menurutnya kegiatan CKG ini akan dilakukan secara bertahap dimulai dari 100 orang. Apabila peminatnya banyak, maka program ini akan diperluas.

Azhari mengungkap, dari 50 klien pemasyarakatan yang mendapat CKG, 10 di antaranya merupakan anak berhadapan hukum (ABK).

"Ikut semua pemeriksaannya, termasuk nanti skrining TB ya di atas. HIV, TB, IMS," jelas Azhari.

Menurutnya, cek kesehatan itu penting dilakukan untuk mencegah penyakit serius di kemudian hari.

Karena itu, lanjut Azhari, Bapas yang menjadi garda terdepan dalam pembinaan klien pemasyarakatan, membuat solusi ini sebagai alternatif untuk mantan narapidana menyelesaikan urusan pidananya.

Sehingga, Azhari memastikan kegiatan ini akan digelar secara massif ke depannya dimulai dari Januari 2026.

"Kami kan perlu mengecek, terus dikasih bantuan sosial juga, penyuluhan kesehatan. Agar mereka bisa juga memberikan informasi kesehatan kepada keluarga," ujar Azhari.

"Jadi sekalian periksa, sekalian sosialisasi juga kebiasaan sehat," imbuhnya.

Untuk informasi, dalam CKG kali ini, total ada 15 petugas kesehatan yang dilibatkan.

Sementara warga sekitar yang ikut serta, terdiri dari 3 RT di sekitar Kantor Bapas Jakarta Barat. Yakni, RT10, RT13, dan RT 14 di RW 09 Palmererah, Jakarta Barat.

Adapun total warga yang ikut serta adalah 230 orang yang masing-masing RT diisi oleh 60 orang.

Akan Dapat Rujukan

Kepala Bapas Kelas 1A Jakarta Barat, Sri Susilarti menyampaikan bahwa warga dan klien pemasyarakatan yang terindikasi positif TB, HIV, atau PMS, bakal mendapat rujukan ke puskesmas usai CKG. 

Hal itu dilakukan lantaran pihak Bapas sejatinya tidak menyediakan obat. 

"Jadi nanti dari puskesmas ketika dideteksi ada penyakit, maka dirujuk ke Puskesmas. Nah, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Karena memang kan tempatnya di puskesmas," ujar Sri ditemui di lokasi, Rabu.

"Kalau kami sebagai mediasi pelayanan kesehatan pada tingkat dasar saja, nanti kalau sudah terdeteksi maka akan dibawa ke Puskesmas," imbuhnya.

Sri menyebut, kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Ke depan ia akan menyerahkan program baksos sebanyak 350 buah per-bulan.

Dengan begitu, Sri berharap ada banyak masyarakat yang terbantu program ini.

"Kami juga bekerja sama dengan e-Bantu. e-Bantu ini ada satu layanan yang membantu menyediakan baksos dari seluruh Indonesia sih sebenarnya, tapi kami memohon kepada e-Bantu untuk mendapatkan baksos ini. Sehingga kita membantu menyalurkan kepada masyarakat," pungkasnya. (m40)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved