Berita Jakarta

Pramono Sebut Dana DKI yang Mengendap di Bank Tak Cukup untuk Bayar Proyek

Jumlah dana yang kini tersimpan justru belum mencukupi kebutuhan pembayaran Pemprov hingga akhir tahun ini

Wartakotalive.com/ Yolanda Putri Dewanti
DANA MENGENDAP-- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bicara soal endapan dana milik Pemprov DKI saat ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2025) 

 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- .Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengakui pernyataan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut adanya dana milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sebesar Rp14,6 triliun yang mengendap di bank daerah. 

Orang nomor satu di Jakarta itu mengatakan dana yang tersimpan di bank justru masih kurang untuk membayar seluruh proyek dan kewajiban Pemprov menjelang akhir tahun anggaran 2025.

“Di tahun 2024 itu kurang lebih Rp18 triliun. Sekarang saya juga memperkirakan kurang lebih 16 sampai 18 triliun. Jadi uang yang Rp14,6 ini pun mash kurang gitu. Jadi kalau mau dibantu ya monggo, silakan kami akan manfaatkan,” ungkap Pramono saat ditemui di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2025).

Baca juga: Purbaya Sentil Dedi Mulyadi: Dana Jabar Mengendap, Bunganya Tak Seberapa

Adapun pada 2023 serapan anggaran untuk pembayaran proyek Pemprov DKI mencapai sekitar Rp16 triliun, sedangkan pada 2024 meningkat menjadi Rp18 triliun.

Jumlah dana yang kini tersimpan justru belum mencukupi kebutuhan pembayaran Pemprov hingga akhir tahun ini.

Pramono juga memastikan tidak ada perbedaan data antara Pemprov DKI dengan Kementerian Keuangan maupun Bank Indonesia mengenai jumlah dana yang tersimpan.

“Jumlah yang disampaikan oleh Pak Menteri Keuangan Rp14,6 triliun itu betul. Ada dua bentuk, satu berupa deposito dan satu lagi giro. Dua-duanya diperbolehkan dan dua-duanya digunakan untuk menyelesaikan pembayaran sampai akhir Desember,” jelas dia.

Nantinya, apabila pemerintah pusat menyalurkan tambahan dana seperti Dana Bagi Hasil (DBH), Pemprov DKI siap memanfaatkannya untuk menutupi kekurangan pembayaran proyek akhir tahun.

“Jadi artinya dana itu pun masih kurang. Maka dengan demikian, saya malah kalau Pak Menteri Keuangan jadi mentransfer ke Bank Jakarta Rp10 triliun, saya pasti akan manfaatkan untuk itu,” jelas Pramono.(m27)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News dan WhatsApp

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved