Berita Jakarta

Purbaya Pangkas Dana Transfer untuk Jakarta, Ini Instruksi Pramono ke ASN DKI

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan sejumlah instruksi pasca pemotongan dana transfer untuk Pemprov DKI Jakarta.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dwi Rizki
warta kota/yolanda
EFISIENSI - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Pramono memastikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan efisiensi setelah Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat dipangkas. 

"Saya bilang sama Menteri Keuangan, ‘Saya tidak akan mengeluh sedikit pun.’ Bahkan akhirnya beliau yang datang ke kantor menawarkan A, B, C dan sebagainya sebagai bentuk kerja sama," jelas dia.

Anggaran Perjalanan Dinas Pemprov DKI Tahun Depan Bakal Pangkas

Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim menyebut Pemprov DKI Jakarta akan memangkas anggaran perjalanan dinas aparatur sipil negara (ASN).

Hal itu imbas rencana pemotongan dana transfer atau dana bagi hasil (DBH) dari pemerintah pusat. 

Chico mengatakan, pemangkasan anggaran difokuskan kepada kegiatan yang tidak berdampak langsung ke masyarakat. 

"Efisiensi mungkin salah satunya itu ya (perjalanan dinas). Bukan tunjangan ke luar negeri, maksudnya kegiatan-kegiatan yang dianggap enggak berdampak langsung untuk masyarakat,” ujar Chico saat ditemui awak media di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin (6/10/2025).

Politisi PDIP itu mengatakan, program kesejahteraan masyarakat seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) tidak akan terkena pemangkasan.

Menurutnya, meskipun DBH dari pusat dipotong, Pemprov DKI tetap optimistis karena masih bisa mencari sumber pendanaan alternatif melalui kerja sama dengan pihak swasta maupun lewat investasi. 

Namun, hingga sampai saat ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI masih membahas program lain yang kemungkinan terdampak efisiensi anggaran.

“Belum ada keputusan lain. Yang pasti jangan sampai menyentuh kebutuhan masyarakat,” kata Chico.

Baca juga: Angka Stunting di Depok Turun 1,8 Persen, Pencegahan dan Intervensi jadi Kunci Utama

Selain soal DBH, rapat pimpinan (rapim) juga membahas kesiapan menghadapi musim hujan.

Dinas Sumber Daya Air dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI memaparkan langkah-langkah antisipasi banjir.

Pihaknya, kata dia, juga memberikan perhatian khusus lemahnya tindak lanjut terhadap laporan warga. Bahkan, ada aduan sejak 2019 yang disebut belum dieksekusi.

“Pak Gubernur cukup tegas. Laporan warga harus jadi prioritas. Kalau mau jadi kota global, kritik dan laporan masyarakat harus ditindaklanjuti,” tegas Chico.

Untuk mempercepat penanganan, Pemprov sepakat memperkuat peran camat sebagai pintu utama eksekusi laporan warga. Aplikasi JAKI tetap digunakan, namun hasil laporan akan dipusatkan ke wilayah. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved