Stunting
Angka Stunting di Depok Turun 1,8 Persen, Pencegahan dan Intervensi jadi Kunci Utama
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok gencar melakukan berbagai upaya untuk pencegahan stunting pada balita hingga terbukti mengalami penurunan di wilayahnya
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN MAS - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok gencar melakukan berbagai upaya untuk pencegahan stunting pada balita.
Terbukti, angka stunting di Depok mengalami penurunan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Di tahun 2023, angka stunting Depok menyentuh 14,3 persen. Namun di tahun 2024 menjadi 12,5 persen atau turun 1,8 persen.
Sedangkan berdasarkan data real surveillance e-PPGBM, per Februari 2025, angka stunting di Depok mencapai 3,79 persen atau 3.395 balita terkena stunting.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Depok, Mary Liziawati menjelaskan, data SSGI lebih tinggi karena berdasarkan survei atau data sampling saja.
“Ini mungkin memang belum 100 persen balita kita datang ke posyandu, sehingga ada balita-balita yang memang belum diketahui status gizinya,” kata Mary kepada TribunnewsDepok.com, Senin (6/10/2025).
Mary menjelaskan, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada balita yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Anak yang mengidap stunting ditandai dengan tubuh yang pendek atau bahkan sangat pendek.
“Jadi kalau ada balita pendek belum tentu stunting, tapi kalau stunting itu pasti pendek,” ujarnya.
Baca juga: Yantie Rachim Bunda Peduli Stunting Kota Bogor Bertekad Bangun Pola Asuh dan Pemenuhan Gizi Anak
Pencegahan dan Intervensi
Kata Mary, penurunan angka stunting di Depok tercapai karena adanya upaya pencegahan dan intervensi.
Intervensi dilakukan Dinkes Depok kepada balita yang terkena stunting atau balita berisiko stunting.
Tak hanya itu, pencegahan dan intervensi juga dilakukan kepada remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil.
“Yang pertama, pada balita stunting nanti diberikan namanya PKMK (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus),” ungkapnya.
“PKMK ini nanti diresepkan oleh dokter spesialis, jadi balita stunting ini kita rujuk dulu ke dokter spesialis, baru kemudian diresepkan PKMK,” sambungnya.
Dosen dan Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Bikin Terobosan, Atasi Stunting Lewat Program PRESTASI |
![]() |
---|
BAGUNA PDIP DKI Salurkan Bantuan untuk Ibu Hamil, Tegaskan Komitmen Cegah Stunting |
![]() |
---|
Cegah Stunting, Sudin KPKP Jaktim Kampanye ke Murid SD Negeri agar Gemar Makan Ikan |
![]() |
---|
Luncurkan Program Pendampingan Gizi Demi Atasi Stunting, Bupati Pasuruan Harap Swasta Makin Berperan |
![]() |
---|
Miris, Sekitar 500 Balita di Tapos Depok Menderita Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.