Berita Jakarta

Kabel Semrawut di Kapuk Jakbar Diperbaiki Usai Viral, Kini Tampil Lebih Rapi dan Bersih

Kabel semrawut yang memenuhi area sepanjang Jalan Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, kini sudah diperbaiki mulai dari ditata rapi hingga dibuang.

Istimewa
KABEL SEMRAWUT - Kabel semrawut yang memenuhi area sepanjang Jalan Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, kini sudah diperbaiki mulai dari ditata rapi hingga dibuang. 

WARTAKOTALIVE.COM, KAPUK — Kabel semrawut yang memenuhi area sepanjang Jalan Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, kini sudah diperbaiki.

Dari dokumentasi yang diterima Warta Kota, nampak kabel tersebut sudah tidak lagi bertumpuk satu sama lainnya.

Area jembatan di dekat sepanjang kali Kamal Muara tempat kabel menjuntai itu sebagian luruh ke permukaan air, juga sudah bersih dari kabel.

Kabel-kabel yang sudah tak berfungsi dibuang, sementara kabel yang tersisa, ditata rapih di pinggir bantaran kali.

Sementara kabel-kabel yang melintang dari jembatan satu ke jembatan lainnya sudah tidak lagi nampak.

Walhasil, kesan rapih dan bersih pun praktis melingkupi area ini.

"Betul sudah dibenahi. Tadi tim 1 ditugaskan dari Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara," ujar Kasubdatin Bina Marga DKI Jakarta, Wiwik Wahyuni saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/10/2025).

Kendati demikian, Wiwik menyebut jika kabel-kabel yang masih menjuntai di tiang-tiang, masih perlu koordinasi dengan pihak ketiga.

Sebab menurutnya, kabel itu bukan hanya diisi oleh satu provider saja. Sehingga, pembenahannya tidak bisa asal-asalan.

"Untuk yang di tiang, penataan perlu koordinasi dengan pihak ketiga. Karena pasti ada lebih dari satu provider," pungkasnya.

Polemik Kabel Semrawut di Kapuk

Pemandangan kabel semrawut di wilayah Jalan Kapuk Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, membuat banyak warga resah. 

Pantauan Warta Kota di lokasi, nampak kabel itu menjuntai ke bawah dan saling menumpuk satu sama lainnya. 

Baca juga: Aksi Pencuri Motor di Ciracas Jakarta Timur, Istri Anggota Polisi Kehilangan Motor di Parkiran Toko

Bukan hanya di area jalan saja, kabel-kabel itu juga mengendur hingga ke area jembatan dan menyentuh aliran kali.

Beberapa kabel diikat sembarang, beberapa lainnya dibiarkan menjuntai ke bawah hingha mengenai aliran kali.

Tak jarang beberapa pengendara menunduk lantaran khawatir kabel itu terkena kepalanya.

Salah satu pedagang bernama Sarinah (40) mengaku sudah 15 tahun berjualan di pinggir jembatan tersebut.

Selama belasan tahun itu pula, kabel semrawut menjadi pemandangan sehari-hari Sarinah. Ia bahkan menyaksikan berbagai kecelakaan yang dipicu karena kabel semrawut.

"Iya, berantakan banget lah. Sampai motor kena lehernya, keseret kabel. Enggak pernah dibener-benerin. Kadang-kadang orang ini (petugas perusahaan pemilik kabel) kalau sudah dibenerin pulang, dibenerin pulang," tutur Sarinah kepada wartawan di lokasi, Jumat (3/10/2025).

"Harusnya kan sudah tahu begini kan laporan. Ini enggak, begitu aja. Habis kalau sudah dari sananya mati, nyalain, dibenerin, habis itu pulang. Kabelnya enggak dirapihin," imbuhnya.

Menurutnya, beberapa kabel masih berfungsi. Bahkan, sempat ada dua kali kebakaran yang terjadi akibat kabel semrawut.

"Ah, sudah nyala, bukan percikan lagi, sudah nyala api nya. Habis itu pemadam kebakaran ditelepon, habis itu baru mati. Nyala lagi, untung aja pabrik itu sebelah bantuin padamin. Kalau enggak, aduh, enggak ketolongan," jelas Sarinah.

Kareba hal tersebutlah, Sarinaah terpaksa berkali-kali mengamankan barang dagangannya lantaran takut terkena imbas.

Namun, Sarinah tak bisa berbuat banyak, karena lahan di sekitar jembatan adalah area tempat dia mencari nafkah selama bertahun-tahun lamanya.

Walhasil, tak jarang ia bersama warga sekitar berjibaku sendiri untuk merapihkan kabel-kabel yang ada.

"Jadi, kudu kita benerin, kami ikatin kalau ada tali, diikatin gitu. Soalnya berantakan semua. Jadi kami ikatin ke jembatan-jembatan itu, biar nanti orang lewat kan enak," ungkapnya.

Sarinah mengungkap, kabel semrawut itu juga kerap menyentuh aliran kali hingga harus didorong oleh PPSU dari atas perahu air.

Namun, proses tersebut kerap kali membuat banyak sampah-sampah ikut terangkut. Sehingga, petugas bisa berkali-kali kerja.

"Kalau sudah pada putus, dibenerin lagi sama tukang sampah. Kalau sama tukang yang benerin listriknya, kalau udah mati baru dibenerin," tutur dia.

Apabila sudah parah dan mengenai kendaraan besar, warga tak segan memotongnya menggunakan tang besi.

Pasalnya apabila tidak, kabel itu akan putus dan potongannya bisa terpental ke segala arah. Bahkan mengenai dagangan Sarinah.

"Harapan kami ibaratnya kabelnya dinaikin lah, lebih tinggi lagi, biar kendaraan bisa enak lewatnya. Intinya mah pengin dirapihin. Katanya tukang kabel waktu itu ini katanya mau ditaruh di bawah tanah. Katanya, tapi kami enggak tahu, sampai sekarang enggak pernah ada," pungkas dia.

Terkait hal ini, Warta Kota sudah menghubungi Kasudin Bina Marga Jakarta Barat, Darwin Ali.

Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban yang diterima Warta Kota. (m40)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved