Kriminalitas

Pembobol Data 4,9 juta Nasabah Ternyata Tidak Lulus SMK, Belajar Otodidak untuk Penuhi Kebutuhan

Polda Metro Jaya mengungkap identitas WFT, pemilik akun media sosial X Bjorka, yang ditangkap terkait pembobolan data 4,9 juta nasabah bank swasta.

|
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Ramadhan L Q
KEJAHATAN SIBER - Polda Metro Jaya mengungkap identitas WFT yang merupakan pemilik akun media sosial X Bjorka, yang ditangkap terkait kasus pembobolan data 4,9 juta nasabah sebuah bank swasta di Indonesia. Adapun akun media sosial X tersebut dengan nama pengguna atau username @bjorkanesiaaa. 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Polda Metro Jaya mengungkap identitas WFT yang merupakan pemilik akun media sosial X Bjorka, yang ditangkap terkait kasus pembobolan data 4,9 juta nasabah sebuah bank swasta di Indonesia.

Adapun akun media sosial X tersebut dengan nama pengguna atau username @bjorkanesiaaa.

Penangkapan dilakukan jajaran Subdit IV Direktorat Reserse Siber berdasarkan laporan polisi (LP) dari pihak bank dengan nomor LP/B/2541/IV/2025/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal 17 April 2025.

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menjelaskan, WFT bukan seorang ahli teknologi informasi (TI), melainkan lulusan tidak tamat dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

Meski demikian, ia belajar secara otodidak melalui komunitas daring.

“Hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, secara otodidak, dia mempelajari IT dari komunitas-komunitas media sosial,” ujar Fian dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Kasubdit IV Siber, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon menambahkan, WFT melakukan aksinya seorang diri dari rumah tanpa bantuan pihak lain.

“Sehari-hari dia tidak bekerja, hanya berada di depan komputer. Sejak 2020, dia sudah mengenal dan mempelajari dunia dark web dan forum-forum gelap,” jelas Herman.

Dari hasil penelusuran, WFT diketahui menjual data pribadi nasabah di dark web dengan nilai mencapai puluhan juta rupiah, tergantung kesepakatan dengan pembeli. 

Uang hasil penjualan tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Hasil tracing menunjukkan, uangnya digunakan untuk kebutuhan pribadi. Dia anak yatim piatu dan menghidupi keluarganya meski merupakan anak tunggal,” tambah Fian.

Baca juga: Ditangkap di Minahasa, Ini Tampang Hacker “Bjorka” yang Curi dan Jual Data Nasabah Bank

Motif Pemerasan Gagal Terwujud

Kasus ini bermula pada Februari 2025 ketika pelaku mengunggah tampilan database nasabah bank swasta melalui akun X miliknya. 

Ia juga mengirim pesan ke akun resmi bank tersebut dan mengklaim telah meretas data 4,9 juta akun.

“Motifnya adalah untuk memeras pihak bank. Namun belum sempat terjadi karena bank segera melapor ke polisi,” kata Herman.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved