Demo

Demo Ojol di DPR Sepi, Komunitas Ojol Jakarta Utara Tolak Penurunan Komisi Jadi 10 Persen

Demo Ojol di DPR Sepi, Komunitas Ojol Jakarta Utara Tolak Penurunan Komisi Jadi 10 Persen. Ini Alasannya

Editor: Dwi Rizki
Wartakotalive.com/ Alfian Firmansyah
OJOL DEMO - Puluhan pengemudi ojek online (ojol) yang menggelar demonstrasi di depan gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Rabu (17/9/2025) sore. Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Ojol Jakarta Utara, Mansyur, memastikan pihaknya bersama ribuan anggotanya tidak ikut aksi. Ia menegaskan bahwa komunitasnya lebih memilih fokus bekerja ketimbang turun ke jalan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Aksi demonstrasi yang digelar para pengemudi ojek online (ojol) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (17/9/2025) berlangsung sepi. 

Hanya puluhan massa berjaket ojol yang hadir dalam aksi lanjutan tersebut.

Sebagian besar pengemudi ojol menyatakan enggan ikut aksi lantaran tetap bekerja.

Mereka memilih tetap 'on bid' untuk menafkahi keluarga. 

Ketua Koordinator Wilayah (Korwil) Ojol Jakarta Utara, Mansyur, memastikan pihaknya bersama ribuan anggotanya tidak ikut aksi.

Ia menegaskan bahwa komunitasnya lebih memilih fokus bekerja ketimbang turun ke jalan.

“Tidak. Lebih baik tetap fokus on bid untuk keluarga,” ujar Mansyur saat diwawancarai, Kamis (18/9/2025).

Mansyur juga menampik anggapan bahwa Korwil Jakarta Utara terafiliasi dengan Garda, organisasi ojol yang menginisiasi aksi. Ia menegaskan tak pernah ada komunikasi maupun konsolidasi dengan pihak Garda.

“Nggak ada, nggak ada sangkut pautnya. Mereka nggak pernah ajak konsolidasi. Paling hanya sebatas orang-orang yang masang flyer-flyer itu,” katanya.

Baca juga: Demo Ojol di DPR Sepi Peminat, Komunitas Terpecah Belah ​​​​​​​Soal Unjuk Rasa

Bahkan, Mansyur meragukan legitimasi pimpinan Garda, Igun, yang disebut-sebut tidak terdaftar sebagai pengemudi ojol.

“Kalau saya sendiri meragukan dia itu ojol. Yang diperjuangkan itu apa? Selama ini begini-begini saja ojol,” tegasnya.

Dalam aksinya, Garda mengklaim DPR telah menyetujui tuntutan penurunan potongan komisi dari 20 persen menjadi 10 persen.

Namun, langkah ini justru ditolak oleh sebagian komunitas, termasuk Korwil Jakarta Utara.

Menurut Mansyur, potongan 20 persen yang berlaku saat ini masih relevan karena sebagian besar kembali kepada driver dalam bentuk manfaat, seperti asuransi kecelakaan, perawatan kendaraan, dan program bantuan lainnya.

“Kalau dipotong 10 persen, justru benefit-benefit itu hilang. Asuransi kecelakaan, kesehatan, ganti oli, ganti ban, semua pasti nggak ada. Jadi yang dirugikan justru kita sendiri,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved