Makan Bergizi Gratis
Penjelasan Ahli Gizi SPPG Mampang 1 Depok soal Menu MBG Viral Berisi Irisan Kentang dan Pangsit
Deni mengklaim, menu MBG di atas sudah sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN), jumlah kalori siswa SD 350 kkal.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Feryanto Hadi
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
WARTAKOTALIVE.COM, PANCORAN MAS - Menu makan bergizi gratis (MBG) di SDN Mampang 1, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat viral di sosial media (sosmed).
Pasalnya, menu MBG yang dibagikan pada Senin (6/10/2025) tersebut, berisi potongan kentang rebus, wortel kukus, gorengan pangsit, saus saset, dan jeruk saja.
Bahkan, menu MBG tersebut mendapatkan banyak kritik dan hujatan netizen usai diunggah di sosmed.
Usai viral, Ahli Gizi SPPG Mampang 1 Depok, Deni Rizky Iftitah menjelaskan kandungan gizi pada menu MBG tersebut.
Kata Deni, irisan kentang rebus pada menu MBG tersebut sebagai pengganti kandungan karbohidrat nasi.
Selain itu, pangsit dan wortel rebus untuk memenuhi kebutuhan protein nabati dan hewani.
“Namun tampak terlihat luar itu tidak seperti ada kandungan protein nabatinya, karena itu dibalut dengan kulit pangsit dan juga digoreng,” kata Deni saat ditemui, Selasa (7/10/2025).
“Sebelum kami menyajikan menu tersebut, saya sudah mengacu pada anjuran Kemenkes yaitu sesuai dengan peraturan baru isi piringku, yang dimana terdapat karbohidrat, protein, protein nabati, sayur dan buah,” sambungnya.
Deni mengklaim, menu MBG di atas sudah sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN), jumlah kalori siswa SD 350 kkal.
Potongan kentang rebus memiliki sumber karbohidrat energi 125 KKAL dan tahu 32 KKAL.
“Untuk telur ayam dan tahu pangsit tadi, total energinya itu ada pada 22,83 KKAL dan untuk wortel, sayur yang kami sajikan itu energinya 39,38 KKAL,” ungkapnya.
Sedangkan, untuk sebutir jeruk manis yang disuguhkan diperkirakan mempunyai berat 130 gram dengan kandungan energi 113,3 KKAL.
Dari semua menu yang disajikan, Deni menghitung totalnya mencapai 333 KKAL sesuai standar.
“Sesuai dengan standar BGN, yang dimana porsi kecil untuk anak kelas 1 sampai kelas 3 SD itu sekitar 300 KKAL dan untuk kelas 4 sampai kelas 6 SD itu berada pada angka 360 sampai 390 KKL,” pungkasnya.
Penjelasan SPBG
Kepala SPPG Mampang 1, Mustika mengakui tampilan menu MBG yang dibagikan ke siswa pada Senin kemarin kurang berkenan.
Meski demikian, pihaknya memastikan menu tersebut sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Iya, untuk penampilan memang kami akui mungkin itu sangat kurang berkenan,” kata Mustika saat ditemui, Selasa (7/10/2025).
“Namun pada dasarnya apapun makanan yang kami sajikan itu tetap mengedepankan standar dari BGN,” sambungnya.
Baca juga: Viral Menu MBG di SDN Mampang 1 Depok Dihujat Netizen Rendah Gizi, Ini Reaksi Kepala Sekolah
Mustika merinci, menu MBG yang sempat viral berisi kentang rebus, wortel kukus, dan gorengan pangsit.
Namun, gorengan pangsit yang disuguhkan berisi daging, tahu, dan ayam sebagai sumber protein.
Selain itu, pihak SPPG Mampang 1 juga menambahkan menu MBG dengan jeruk dan saus.
“Kami memilih menggunakan menu itu karena berdasarkan analisis ahli gizi beserta tim koki dan seluruh tim kami,” ungkapnya.
Kentang rebus disuguhkan untuk pengganti nasi karena MBG sebelumnya banyak menyisakan sampah makanan.
“Kemudian pangsit yang kami kemas menjadi satu, padahal di isinya ada telur ayam, daging, kemudian ada tahu dan daun bawang,” pungkasnya.
Reaksi Kepala Sekolah
Kepala Sekolah SDN Mampang 1, Iwan Setiawan menjelaskan, menu MPG tersebut dibagikan pada Senin (6/10/2025).
Iwan membenarkan, menu MBG berisis kentang, gorengan kerupuk pangsit. Meski demikian, gorengan tersebut berisi telur, daging, dan tahu.
“Ada nasi, ada karbo, ada protein, itu kan bervariasi. Nah, kebetulan hari ini, karbonya, nasinya diganti dengan kentang hari ini,” kata Iwan kepada wartawan.
Baca juga: Pemprov DKI Targetkan Seluruh Dapur MBG di Jakarta Kantongi Sertifikat dalam Dua Pekan
Iwan menilai, menu MBG yang diberikan kepada siswa sudah sesuai dengan standar porsi.
Menurut Iwan, menu MBG tersebut mungkin tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Namun, SPPG sudah memberikan menu sesuai standar ahli gizi.
“Sebenarnya menunya nggak terlalu sedikit. Cuma karena melihatnya, kan orang tua itu punya keinginan, saya ingin makannya itu, yang begini-begini gitu ya, request,” ungkapnya.
“Tapi kan yang SPPG itu punya ahli gizi sendiri, standar sendiri bahwa hari ini itu dia makannya apa, hari ini makannya apa. Jadi yang posting orang tua itu, ya dia itu merasa, oh nggak sesuai dengan selera yang keinginannya itu,” sambungnya.
Iwan menambahkan, menu yang diberikan pada siswa memang bervariasi. Namun, menu kentang rebus kali ini dikeluhkan oleh wali murid.
“Ada kentang. Kentangnya direbus, ada gorengan yang isinya ada daging, ada telur, sama tahu di dalamnya tuh. Sayurannya ada wortel diiris. Terus buah-buahannya ada jeruk,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, pihaknya masih menunggu info dari korwil SPPG terkait kelurahan menu MBG tersebut.
Mary menjelaskan, program MBG dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional melalui SPPG.
Masing-masing SPPG memiliki ahli gizi tersendiri. BGN yang mengeluarkan pedoman standar gizi.
“Saya masih menunggu info dari korwil SPPG. MBG dilaksanakan oleh BGN melalui SPPG,” ungkapnya.
“Masing-masing SPPG punya ahli gizi tersendiri. BGN yang mengeluarkan pedoman standar gizi,” katanya,” pungkasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
SPPG di Bekasi Yang Bikin Siswa Keracunan Dihentikan Operasionalnya, Menu MBGnya Bercampur Bakteri |
![]() |
---|
Viral Menu MBG di SDN Mampang 1 Depok Dihujat Netizen Rendah Gizi, Ini Reaksi Kepala Sekolah |
![]() |
---|
Pemprov DKI Targetkan Seluruh Dapur MBG di Jakarta Kantongi Sertifikat dalam Dua Pekan |
![]() |
---|
Terungkap, Ini Pemicu Keracunan MBG di 10 Lokasi di Jakarta hingga 60 Siswa Alami Gejala Keracunan |
![]() |
---|
LPSK Tetapkan Syarat Pendampingan Bagi Korban Keracunan MBG, Ini Penjelasan Susilaningtias |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.