Kebijakan Kementerian LH Bikin Warga Puncak jadi Pengangguran, Prabowo Diminta Evaluasi Penyegelan
Presiden RI Prabowo Subianto diminta mengevaluasi kebijakan penyegelan tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor, oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, CISARUA - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor, Mulyadi, meminta Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi kebijakan penyegelan tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor, oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Hal itu diungkapkan Mulyadi saat menggelar Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025/2026 di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (9/10/2025).
Bertempat di The Rizen Premier Hotel Puncak, Cisarua, kegiatan reses ini dihadiri oleh ratusan pelaku usaha yang terdampak kebijakan penyegelan tempat usaha.
"Hari ini saya menjalankan tugas konstitusional yaitu menyerap aspirasi di wilayah daerah pemilihan saya," kata Mulyadi di Cisarua, Kamis (9/10/2025).
Politisi Partai Gerindra ini memilih reses di Cisarua karena adanya kegaduhan terkait kebijakan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyegel sejumlah obyek wisata di kawasan Puncak beberapa waktu lalu.
"Kali ini saya menyerap aspirasi di Cisarua karena ada kegaduhan di wilayah Bogor Selatan," paparnya.
Menurutnya, negara harus memberikan atensi khusus terhadap persoalan ini karena berdampak terhadap ribuan warga yang kehilangan pekerjaan.
"Ribuan warga kehilangan kesempatan kerja, dirumahkan, bahkan dihentikan kegiatan usahanya karena kebijakan ini," ucap Mulyadi.
Tak hanya itu, kebijakan Menteri Hanif ini berdampak pada sektor UMKM, hotel dan restoran.
Baca juga: Penutupan Tempat Usaha di Puncak Bogor Dikeluhkan, Warga: Kami Punya Keluarga
"Semuanya komplain karena omzetnya menurun omset," tuturnya.
Kondisi ini, lanjut Mulyadi, membuat pendapatan asli daerah dari sektor pajak menurun.
"Kami berharap Pak Presiden Prabowo mengevaluasi kebijakan Menteri Lingkungan Hidup yang serampangan sehingga berdampak pada masyarakat di Bogor Selatan," ucapnya.
Mulyadi meminta perhatian khusus dari Presiden Prabowo karena kawasan Puncak tidak jauh dari kediaman pribadinya di Bojongkoneng, Babakan Madang.
"Kami minta atensi dari Pak Presiden Prabowo. Tadi keluhan-keluhan mereka sudah sangat miris, mulai dari kelaparan, angka kriminal terindikasi meningkat, hingga masa usia sekolah terancam turun," bebernya.
Mulyadi menambahkan wilayah Bogor Selatan dianugerahi Tuhan alam yang indah dan udara yang sejuk sehingga menarik wisatawan.
Oleh karena itu, kebijakan Menteri Lingkungan Hidup berdampak terhadap sumber mata pencaharian warga.
"Kebijakan dari Menteri Lingkungan Hidup menyegel secara membabi buta dan terindikasi tanpa kajian membuat warga Puncak menderita. Kami berharap Presiden Prabowo mengevaluasi sehingga masyarakat bisa terselamatkan," tandas Mulyadi.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Kinerja Pembiayaan dan Pemberdayaan PNM Raih Rating The Best SOE 2025 dari The Asian Post |
![]() |
---|
Soal Penyegelan Tempat Wisata di Puncak, Mulyadi Minta Prabowo Evaluasi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Beri Restu Pembangunan Stadion Depok Berstandar FIFA di Lahan UIII: Sudah Klik |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Disebut Tengah Tabuh Genderang Perang untuk Mafia Timah |
![]() |
---|
Sekolah Garuda Jadi Program Strategis Nasional untuk Lahirkan Pemimpin Masa depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.