Berita Nasional

Ekonomi Tumbuh 5,04 persen di Kuartal III 2025, Demokrat Minta Pemerintah Ambil Langkah Agresif

Marwan menilai, perlambatan itu menggambarkan bahwa daya beli masyarakat, terutama kelas menengah bawah, masih tertekan

Editor: Feryanto Hadi
Ist
PERTUMBUHAN EKONOMI- Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Marwan Cik Asan menyikapi pertumbuhan ekonomi nasional Kuartal III 2025. Dia menilai, pemerintah harus mengarahkan investasi ke sektor bernilai tambah tinggi 


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Marwan Cik Asan merespons Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen (yoy) pada kuartal III 2025. 

Dia mendorong pemerintah mengambil langkah agresif untuk memastikan perekonomian nasional tumbuh lebih cepat di periode mendatang.

Marwan bilang, angka itu patut diapresiasi karena Indonesia tetap mampu menjaga pertumbuhan di atas 5 persen di tengah ketidakpastian global, perlambatan ekonomi di Tiongkok, dan tekanan geopolitik kawasan.

Menurutnya, capaian itu menunjukkan ketahanan ekonomi nasional serta efektivitas kebijakan fiskal, moneter, dan sector riil yang dijalankan pemerintah.
 
"Namun, di balik catatan positif ini, kita juga perlu mencermati bahwa momentum pertumbuhan mulai melambat, dan butuh langkah yang lebih agresif untuk memastikan ekonomi tumbuh lebih cepat dan lebih berkualitas pada kuartal IV 2025," kata Marwan dalam keterangannya kepada wartawan pada Selasa, 11 November 2025.

Baca juga: Marwan Demokrat: Kelas Menengah Pilar Utama Perekonomian Nasional

Ia menerangkan, konsumsi rumah tangga mengalami perlambatan dari 4,96 persen menjadi 4,89 persen pada kuartal III 2025. 

Marwan menilai, perlambatan itu menggambarkan bahwa daya beli masyarakat, terutama kelas menengah bawah, masih tertekan oleh inflasi pangan yang berada di atas 3 persen.

Padahal, katanya, konsumsi rumah tangga merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi mencapai 53,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). 
 
"Karena itu, penguatan daya beli prioritas utama pemerintah di kuartal IV 2025," ujar Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI itu.

Ia memandang, pemerintah perlu memperkuat kebijakan fiskal yang berpihak langsung pada rakyat kecil, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, program MBG memberikan dorongan langsung pada konsumsi rumah tangga.

"Kebijakan ini diyakini dapat menambah persentase terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal IV, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat rumah tangga," ucap Marwan.

Lebih lanjut, Marwan mendorong peningkatan investasi yang melambat dari 6,99 persen menjadi 5,04 persen.

Menurutnya,, langkah cepat dibutuhkan untuk mengembalikan kepercayaan dunia usaha dan mempercepat penanaman modal baru.

Marwan menilai, pemerintah harus mengarahkan investasi ke sektor bernilai tambah tinggi, seperti baterai kendaraan listrik, agro-processing, pertanian modern, teknologi digital, dan energi baru terbarukan. 

Menurutnya, pendekatan seperti itu akan membuat investasi bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi menjadi alat pemerataan kesejahteraan nasional.

"Pemberian insentif Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen bagi investor yang menyerap tenaga kerja lokal akan menciptakan efek ganda, baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun pemerataan wilayah," ucapnya.

Marwan juga menilai, realisasi proyek infrastruktur yang tertunda perlu dipercepat, khususnya di sektor yang punya efek propaganda tinggi seperti transportasi logistik, energi bersih, dan konektivitas antarwilayah. 

Menurut dia, pemerintah daerah juga harus diberikan dorongan dalam penggunaan dana transfer pusat dengan sistem insentif berbasis kinerja.

"Dengan begitu, belanja pemerintah menjadi instrumen efektif menjaga memontum pertumbuhan di kuartal akhir tahun," ucap Marwan.

Ia setuju, mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi di kuartal IV 2025 bukan hal mudah. Namun, menurutnya, dengan sinergi kebijakan yang solid antara fiskal, moneter, dan sektor riil, sasaran tersebut bukanlah mimpi. 

Marwan mencontohkan, kolaborasi antara Bank Indonesia ysng menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen dan langkah pemerintah yang terus menjaga stabilitas harga dan memperkuat jaring pengaman sosial akan menjadi pondasi kokoh untuk akselerasi pertumbuhan di akhir tahun.

"Namun, yang paling penting, kita harus memastikan bahwa pertumbuhan ini inklusif dan berkeadilan yaitu ketika rakyat bisa merasakan hasilnya dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, lapangan kerja yang layak, dan harga yang stabil," tuturnya

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved