Tiap Hari Maman Berjalan Puluhan Kilometer sambil Berharap Es Cincau Dagangannya Habis Terjual

Di pundaknya tergantung tas kecil berisi uang hasil jualan hari itu.

Dengan tangan yang mulai bergetar, ia tetap melayani pembeli satu per satu, sambil menebar senyum.

Tak ada raut sedih di wajahnya, hanya keriput dan ketulusan yang tak bisa disembunyikan.

“Yang penting masih sehat, bisa kerja,” ucapnya pelan, namun penuh syukur.

Setiap langkah kaki yang ia ayunkan bukan sekadar usaha mencari nafkah, tapi juga wujud kesabaran dan keikhlasan.

Meski jarak yang ditempuh jauh dan tenaga semakin terbatas, Maman tak pernah menyerah.

Di tengah kehidupan yang serba cepat, kisahnya mengajarkan bahwa kerja keras, keikhlasan, dan rasa syukur masih menjadi nilai-nilai yang tak lekang oleh waktu.

Bagi Maman, rezeki tidak selalu soal besar kecilnya hasil — tapi tentang kemauan untuk terus berusaha tanpa keluh kesah.(m27)