Pendidikan

Kukuhkan Enam Guru Besar Baru, UNAS Perkuat Reputasi sebagai Kampus Unggul Nasional

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Universitas Nasional (UNAS) mengukuhkan tiga guru besar, yakni Prof. Dr. Drs. Adv. Ganjar Razuni, S.H., M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Politik, Prof. Drs. Rusman Ghazali, S.H., M.Si., Ph.D. sebagai Guru Besar Bidang Administrasi Pembangunan dan Kebijakan Publik, serta Prof. Dr. Sri Desti Purwatiningsih, M.Si. sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Komunikasi pada Selasa (19/8/2025).

El Amry juga menegaskan bahwa jabatan Guru Besar bukanlah akhir dari perjalanan karier seorang dosen, melainkan awal dari semangat baru untuk melahirkan karya-karya yang lebih brilian dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Kami mengucapkan selamat kepada para Guru Besar dan keluarga, semoga capaian ini memberikan manfaat luas bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” tutupnya.

Ucapan selamat dari Tokoh Nasional

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Agung Laksono, menyampaikan apresiasi mendalam pada kesempatan tersebut. 

Agung Laksono menyebut, bahwa Ganjar Razuni sebagai sahabatnya memang mendalami keilmuan tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45.  

Ia berharap, dengan Ganjar Razuni diberi kepercayaan sebagai guru besar, maka keilmuan tersebut tidak hanya untuk dirinya saja, tapi diamalkan, disampaikan, dan dilanjutkan, diteruskan kepada khalayak ramai, terutama generasi muda tentang Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45.

"Saya yakin beliau lah orangnya yang bisa menjalankan tersebut. Dan kedua, saya menyampaikan ucapan selamat atas Dies Natalis ke-76 dari Universitas Nasional sebagai salah satu universitas tertua di Republik ini,” ujar Agung.

Selain itu, Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal (Purn.) Try Sutrisno, juga turut memberikan pandangan strategisnya. 

Ia mengatakan, bahwa kemajuan suatu bangsa itu diukur dari derajat pilihan dan pengajarannya.

Untuk itulah Indonesia harus menyesuaikan supaya kita bisa berdiri sangat tinggi, duduk sama rendahnya saatnya kita betul-betul konsolidasi. 

"Justru kehadiran guru besar ini harapan kita semakin kuat untuk menyongsong Indonesia masuk ke dalam agro-strategi baru, karena strategi baru di dunia ini berubah," ucapnya.

Try Sutrisno menilai, dengan potensi agro-strategi Indonesia yang besar, perlu ada suatu peningkatan terus untuk kesejahteraan rakyat kita.

"Oleh karena itu harapan saya dengan para guru besar ini, tentu itu suatu profesi menurut saya, profesi yang paling utama,” tegasnya.

Sementara itu, Bomer Pasaribu, mantan Menteri Tenaga Kerja RI sekaligus Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), menyoroti relevansi orasi ilmiah para profesor baru dengan konteks pembangunan Indonesia.

"Yang sangat menarik bagi saya dalam upacara ini adalah paparan dari para guru besar baru kita. Apa yang mereka paparkan ada relevansinya dengan dunia industri 4.0 dan 0.5, sekarang ini, dan dunia pembangunan itu sangat relevan," ungkapnya,

Halaman
123

Berita Terkini