WARTAKOTALIVE.COM, BEJI - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) sukses menyelenggarakan Talkshow dan Soft Launching Buku Panduan Mental Health Champions (MHC) ILUNI UI bertempat di Pusgiwa, Kampus UI Depok pada Kamis, (14/8/2025).
Acara yang didedikasikan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ini menandai peluncuran sebuah inisiatif penting untuk mengatasi tantangan kesehatan jiwa yang meningkat di kalangan mahasiswa.
Program MHC ILUNI UI adalah sebuah inisiatif Women Empowerment Center ILUNI UI dan Mahasiswa UI, di mana gerakan ini melatih mahasiswa UI untuk menjadi konselor sebaya.
Mereka akan menyediakan edukasi psikososial, advokasi, dan dukungan kesehatan jiwa, khususnya bagi para pemuda.
Buku Panduan MHC ILUNI UI juga diluncurkan menjadi alat bantu utama bagi para champions dalam menjalankan perannya.
Baca juga: Terancam Digusur, Pedagang Pasar Barito Pasang Gambar Eks Gubernur DKI Ali Sadikin, Ini Maksudnya
Latar Belakang dan Tujuan Program
Program MHC ILUNI UI lahir dari keprihatinan atas tingginya angka masalah kesehatan jiwa di lingkungan kampus.
Oleh karenanya, Ketua Umum ILUNI UI, Didit Ratam menyatakan komitmen ILUNI UI untuk bisa berkontribusi terhadap penanganan masalah tersebut.
"Kami melihat tingginya tingkat masalah kesehatan jiwa di kampus karena tekanan akademis, media sosial, dan lingkungan yang sangat kompetitif. Program ini adalah puncak kerja keras tim kami, dan kami berharap ini bisa menjadi warisan yang terus memberikan dampak positif,” ungkap Didit, Selasa (19/8/2025).
Data dari internal UI dan nasional mendukung urgensi program ini. Fentiny Nugroho sebagai Direktur Direktorat Alumni UI, menyampaikan apresiasi Rektor UI dan memaparkan relevansi program ini dengan kondisi yang dialami mahasiswa saat ini.
"Sebuah survei menunjukkan 12,2 persen mahasiswa kami mengalami depresi dan 37,2 % mengalami kecemasan. Program MHC ILUNI UI sangat relevan dan dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan sehat," tuturnya.
Dukungan terhadap MHC ILUNI UI juga datang dari pemerintah. Zahrotun Nihayah selaku Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, memuji inisiatif ini sebagai langkah yang krusial.
"Data nasional menunjukkan 34,9 % remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan jiwa. Ini adalah isu kolektif, dan program seperti ini adalah langkah penting untuk menciptakan kampus yang aman dan inklusif," paparnya.
Prosesi peluncuran dan komitmen acara ini secara simbolis meresmikan program MHC ILUNI UI melalui penyematan jaket MHC ILUNI UI kepada Ketua MHC ILUNI UI.
Prosesi ini diikuti dengan pembacaan ikrar oleh para Mental Health Champions, menegaskan komitmen mereka terhadap integritas, kolaborasi dengan profesional, dan perawatan diri.