WARTAKOTALIVE.COM - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengingatkan pemerintah yang dianggap mulai mencirikan otoritarian usai melarang sejumlah pengibaran bendera anime One Piece.
YLBHI menilai sikap pemerintahan Prabowo Subianto saat ini mulai mencirikan pemerintahan Orde Lama dan Orde Baru yang cenderung otoritarian.
Hal itu diungkapkan Ketua YLBHI Muhammad Isnur menyusul banyaknya pencopotan bendera One Piece yang dilakukan aparat TNI dan Polisi.
Isnur mengatakan fenomena pelarangan pengibaran Bendera One Piece ini juga mengingatkan Isnur pada masa orde lama dan orde baru yang kala itu penerbitan sejumlah buku dibatasi dan dilarang.
Menurut Isnur, pelarangan buku tersebut mencerminkan ketakutan penguasa terhadap perbedaan pendapat dan ideologi yang berbeda.
"Tidak (melanggar hukum), jadi ini sebenarnya sama situasinya seperti masa Orde lama, Orde Baru yang ketakutan dengan buku. Kan dulu ada kan, dan banyak sekali penulis buku dilarang. Itu tuh watak ketakutan dari ciri pemerintahan otoritarian," ungkap Isnur seperti dimuat Tribunnews.com pada Selasa (5/8/2025).
Isnur lantas mengatakan, dalam menanggapi fenomena ini, seharusnya pemerintah santai karena negara ini merupakan negara hukum, bukan otoriter.
Fenomena ini juga mengingatkan Isnur pada sikap Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang pernah menanggapi dengan santai persoalan pengibaran bendera Bintang Kejora di Papua pada masa pemerintahannya.
Gus Dur sendiri mengakui bendera Bintang Kejora sebagai salah satu identitas kultural warga Papua.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden, Gus Dur pun tetap konsisten dengan pandangannya tersebut, dia menilai Bintang Kejora sebagai bendera kultural masyarakat Papua, bukan simbol separatisme.
"Nah, pertanyaannya pemerintah kita ini pemerintahan hukum atau pemerintah otoriter? Kalau pemerintah hukum, pemerintah santai aja, biasa aja gitu."
"Jadi perlu belajar dari Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid yang santai menanggapi ketika misalnya ada pengibaran di masa pemerintahannya bintang kejora. Dia bilang itu anggap aja umbul-umbul gitu," ujar Isnur.
Diketahui belakangan aparat gabungan gencar merazia pengibaran Bendera One Piece jelang HUT ke-80 RI.
Baca juga: Fenomena Pengibaran Bendera Jolly Roger dalam One Piece di meomen HUT RI, Begini Kata Mabes Polri
Misalnya saja seorang pria di Tuban, Jawa Timur langsung didatangi aparat TNI, Polisi, dan Kecamatan usai memasang Bendera One Piece di rumahnya.
Pun TNI mengawasi penghapusan mural One Piece di sebuah jalan di Sragen, Jawa Tengah.