Berita Jakarta

Cerita Beratnya Rudy Lakoni Pekerjaan jadi Ojol, Persaingan Keras hingga Sulit Dapat Orderan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKSI DEMO - Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi demo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025). Rudy (43), salah satu Ojol yang ikut aksi demo menceritakan bagaimana kehidupannya berat akibat kebijakan aplikator.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Para pengemudi ojek online (Ojol) ikut aksi unjuk rasa bertajuk 'Aksi Kebangkitan Jilid II Transportasi Online Nasional 217' di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (21/7/2025).

Salah satu Ojol yang ikut aksi demo adalah Rudy (43).

Rudy menceritakan bagaimana beratnya melakoni pekerjaan sebagai Ojol sekarang ini. 

Potongan komisi aplikator saat ini yang mencapai 20-40 persen membuatnya sulit memenuhi kebutuhan hidup. 

Bukan itu saja, langkah aplikator yang terus membuka perekrutan mitra baru, membuat persaingan makin tinggi sehingga berdampak pada sulitnya mendapat orderan.

"Karena buka terus (perekrutan mitra baru) jadi makin susah buat dapet banyak orderan. Saya pernah keluar pagi, siang baru dapet. Sampai sore belum dapet-dapet lagi," kata Rudi saat ditemui di lokasi unjuk rasa.

Belum lagi dengan fitur promo maupun tarif hemat membuat nasib para pengemudi ojol semakin tak menentu. 

Hal itu dikarenakan fitur promo atau tarif hemat tidak dibayar aplikator, tapi dipotong dari ongkos pengemudi.

Layanan pengantaran paket online juga tidak luput dari keluhan Rudy.

Pengemudi tidak bisa melihat tarif yang mereka dapat setelah menyelesaikan pengantaran. 

Tarif baru diketahui setelah pengemudi mengambil barang kiriman dari penjual. 

Hal ini menurutnya tidak memberikan keadilan karena kerap kali jarak penjemputan barang dan pengiriman ke lokasi pelanggan punya jarak yang terlalu jauh. 

Baca juga: BREAKING NEWS Aksi Unjuk Rasa Ojol, Jalan Medan Merdeka Selatan Arah Gambir Ditutup

"Kalau nganter paket itu kita nggak bisa tahu berapa kita dapet ongkosnya. Baru kelihatan sewaktu driver klik terima orderan," jelas dia.

Adanya ketidakadilan ini para pengemudi ojol ini meminta potongan komisi aplikator maksimal 10 persen, menghapus perbudakan lewat fitur promo dan paket hemat, serta merevisi aturan tarif antaran barang dan makanan.

Sebelum sampai di lokasi demo, massa berkonvoi menggunakan sepeda motor dari titik kumpul di Lapangan Banteng menuju lokasi aksi di Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Halaman
12

Berita Terkini