BPJS Kesehatan

Dirut: Kepesertaan BPJS Kesehatan Cakup 98,45 Persen Warga Indonesia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPJS KESEHATAN - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, memberikan paparan dalam Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan Tahun 2024 yang digelar secara daring dan luring pada Senin (14/7/2025). Menurutnya hingga akhir tahun 2024, jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 278,1 juta peserta atau 98,45 persen

WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR -- BPJS Kesehatan menggelar Public Expose Pengelolaan Program dan Keuangan Tahun 2024 pada Senin (14/7/2025).

Kegiatan yang digelar secara tatap muka dan daring (dalam jaringan) ini dihadiri oleh jajaran direksi dan pengawas BPJS Kesehatan.

Dalam kegiatan ini, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, memaparkan sejumlah capaian BPJS Kesehatan selama 2024.

"Hingga akhir tahun 2024, jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 278,1 juta peserta atau 98,45 persen," kata Ghufron. 

Hal ini didukung oleh adanya 35 provinsi dan 473 kabupaten/kota yang telah mencapai predikat Universal Health Coverage (UHC). 

"Sepanjang tahun 2024, layanan Program JKN semakin dekat dengan masyarakat melalui berbagai kanal layanan digital, on site, serta kerja sama dengan fasilitas kesehatan di daerah-daerah terpencil," papar Ghufron.

Dengan capaian yang hingga saat ini terus meningkat, BPJS Kesehatan ingin memastikan setiap peserta dapat memperoleh layanan kesehatan yang memadai.

"Untuk menjangkau peserta hingga ke pelosok daerah, kami telah menghadirkan layanan BPJS Keliling di 37.858 titik lokasi dengan menghasilkan 940.158 transaksi layanan" ucapnya.

Baca juga: Layanan Pasien BPJS Kesehatan RSUD di Jakarta Buruk, Kenneth Ingatkan Dibangun Pakai Uang Rakyat

Tak hanya hanya itu, BPJS Kesehatan juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam menghadirkan layanan satu atap melalui Mal Pelayanan Publik di 227 titik.

"Mal Pelayanan Publik ini sudah menghasilkan 379.921 transaksi layanan hingga tahun 2024," jelas Ghufron.

Sepanjang 2014–2024, jumlah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama meningkat 28 persen, dari yang semula 18.437 menjadi 23.682.

Sedangkan jumlah mitra rumah sakit mitra naik 88 persen, dari 1.681 menjadi 3.162.

Untuk menjangkau peserta di Daerah yang Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan yang Memenuhi Syarat (DBTFMS), BPJS Kesehatan menggandeng rumah sakit apung, mengirim tenaga kesehatan, hingga bekerja sama dengan fasilitas kesehatan dengan kriteria tertentu.

"Layanan ini tersedia di wilayah seperti Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Papua, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan dan Papua Tengah," beber Ghufron.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga telah mengoptimalkan Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA), Voice Interractive JKN (VIKA) hingga BPJS Kesehatan Care Center 165. 

Halaman
123

Berita Terkini