Sementara terkait faktor penyebab lansia merasa kesepian, ternyata ada banyak macamnya. 

Wiwit menuturkan salah satu faktor yang membuat lansia merasa kesepian adalah penurunan kondisi kesehatan. 

"Ada hubungannya kondisi kesehatan dengan rasa kesepian lansia. Ini karena perubahan kondisi fisik dapat menyebabkan perubahan kebutuhan pada para lansia, di mana hal ini mungkin sulit dipahami oleh orang di sekitarnya," ujarnya. 

Perubahan fisik seiring dengan bertambahnya usia sering kali juga memengaruhi rasa percaya diri para lansia.  

Keterbatasan aktivitas akibat penyakit juga menjadi faktor utama, yang membuat lansia rentan merasa jenuh dan kesepian.

"Sulitnya pergerakan fisik mereka mulai dari berjalan atau berkomunikasi, sehingga bisa mengurangi kesempatan mereka berinteraksi dengan orang lain," tambah Wiwit.

Beberapa kondisi kesehatan yang umum dialami lansia, seperti hipertensi, diabetes, hingga peradangan sendi, sering kali membatasi mobilitas mereka.

Hal ini membuat mereka kesulitan untuk melakukan kegiatan sehari-hari atau berkomunikasi dengan orang lain.

Wiwit menekankan pentingnya dukungan keluarga dalam membantu lansia menghadapi rasa kesepiannya, termasuk dengan memerhatikan kebutuhan fisik dan psikologisnya.

"Kita sebagai keluarga harus melihat apakah lansia butuh ahli yang lain, yang dapat membantu mereka, misalnya dokter untuk konsultasi fisik, psikolog/psikiater untuk konsultasi psikologis, pemuka agama untuk konsultasi terkait spiritualitas," tutur Wiwit.

Keluarga dapat memainkan peran besar dengan memberikan perhatian, menemani para lansia, dan memastikan mereka mendapatkan perawatan yang sesuai. Dengan begitu, lansia akan merasa diperhatikan dan disayang. 

(Kompas.com/Tari Oktaviani)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.