Liputan Khusus

Sosialisasi Megathrust Penting, Delya dan Denny Dukung Mitigasi Gempa Masuk Kurikulum Pendidikan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosialisasi gempa besar atau megathrust dirasa sangat penting, sehingga masyarakat makin siap dan tahu apa yang harus dilakukan jika itu terjadi, seperti misalnya berlindung di bawah meja.

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH
Masyarakat menilai pentingnya peringatan dini terkait gempa besar atau Megathrust. Mayoritas tidak mempermasalahkan dengan adanya peringatan potensi gempa tersebut. Alasannya, hal itu justru mengingatkan warga agar selalu waspada.

Delya (23), warga Bekasi (Jawa Barat), misalnya. Dengan adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dia seolah diingatkan agar selalu waspada setiap saat. Mengingatkan dirinya mengenai langkah yang harus ditempuh jika gempa terjadi.

“Masyarakat butuh sosialisasi atau sebuah peringatan, terkadang bila diingatkan kan jadi banyak cari tahu agar bisa antisipasi,” ucap Delya, Jumat (4/10/2024).

Baca juga: Waspada! Bangunan 20 Tahun Rawan Megathrust, Nirwono Yoga: Segera Audit

Baca juga: BPBD DKI Ingatkan Gempa Megathrust Bukan Bencana Biasa, Ini yang Harus Dilakukan Bila Terjadi

Hal senada diungkapkan Denny (25), seorang warga Pondok Kopi, Jakarta Timur. Dengan adanya peringatan dini, dia jadi lebih aware (sadar) mengenai apa yang harus dilakukan saat evakuasi.

"Jadi kami udah menyiapkan sejak dini apa saja yang harus kami bawa," kata Denny.

Keduanya setuju jika mitigasi gempa harus dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan Indonesia. Supaya para pelajar, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sudah tahu bagaimana proses evakuasi jika bencana alam tersebut terjadi.

Denny juga mengatakan, semakin masif pemerintah menggencarkan penanganan soal gempa Megathrust semakin banyak pula masyarakat yang telah bersiap apabila kemungkinan itu terjadi.

“Ya pemerintah juga harus terus kasih tahu, gempa Megathrust itu apa, akan terkena di wilayah mana saja, dan bagaimana antisipasinya itu perlu ditingkatkan lagi. Misalnya di media sosial, kan banyak pasti yang baca. Buat pemahaman yang mudah dimengerti jangan justru menakutkan,” ungkap dia.

Baca juga: Khawatir Gempa Megathrust, BPBD Kota Bekasi Gelar Antisipasi untuk Ratusan Siswa dan Siswi SD

Sebelumnya diberitakan, ancaman gempa berskala besar 'megathrust' menjadi isu yang terus hangat. Gempa bumi yang berpotensi berskala besar itu mengancam sejumlah wilayah di Indonesia, tak terkecuali Jakarta dan sekitarnya.

Hal itu tak lepas dari posisi Indonesia yang masuk dalam Kawasan Ring of Fire. Dengan status itu, secara geografis Indonesia dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.

Gempa megathrust adalah gempa bumi yang sangat besar yang terjadi di zona subduksi, wilayah tempat salah satu lempeng tektonik bumi terdorong di bawah lempeng lainnya.

Kedua lempeng biasanya terus bergerak mendekati satu sama lain, tetapi menjadi "terjebak" di tempat mereka bersentuhan. Akhirnya, terjadi regangan melebihi gesekan antara kedua lempeng dan akhirnya gempa besar atau megathrust itupun terjadi. (m27)

 

Berita Terkini