Di tahun 1999, Gus Miftah memutuskan hijrah ke Yogyakarta.
Pada tahun yang sama, ia masuk sebagai mahasiswa baru program studi Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
Perjalanan dakwah Gus Miftah berawal saat usianya masih 21.
Sekitar tahun 2000-an, ia sering salat Tahajud di sebuah musala sekitar Sarkem, sebuah area lokalisasi di Yogyakarta.
Kala itu, ada beberapa PSK yang menangis ketika mendengar Gus Miftah membaca Al-Qur'an.
Gus Miftah pun berinisiatif mendatangi kelab-kelab malam untuk memberi ceramah pada para pekerjanya.
Ia terinspirasi dari ulama kondang asal Kediri, Jawa Tengah, KH Hamim Tohari Djazuli atau akrab disapa Gus Miek.
Aksi Gus Miftah tersebut mendapat apresiasi dari berbagai ulama, khususnya dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Salah satu tokoh NU yang mengapresiasi keberanian Gus Miftah berdakwah di kelab malam adalah Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan dan almarhum KH Maimoen Zubair asal Sarang Rembang.
Pada 2011, ia kemudian mendirikan sebuah pondok pesantren yang diberi nama Ora Aji.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Ora Aji memiliki makna tak berarti yang filosofinya tak ada seorang pun berarti di mata Allah, selain ketakwaannya.
Ponpes Ora Aji diketahui terletak di Dusun Tundan, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY).
Di ponpes itu, Gus Miftah menampung para santri yang sebagian di antaranya anak-anak jalanan, punk, dan mantan preman sebagai bagian dari rasa syukurnya.
Sosok Gus Miftah juga dekat dengan para artis, seperti Deddy Corbuzier dan Atta Halilintar.
Ia bahkan membimbing Deddy Corbuzier mengucapkan dua kalimat syahadat pada Juni 2019, silam.
Bicara kehidupan pribadi, Gus Miftah menikah dengan istrinya, Ning Astuti, pada 2004 silam.
Kini, ia telah dikaruniai dua buah hati bernama Atqiya Maulana Habiburrohman dan Mufti Nabil Ulayya Mecca.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp