WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Isu Net Zero Emission 2060 menjadi semakin mendesak, mengingat pentingnya keseimbangan
emisi gas rumah kaca untuk membatasi pemanasan global dan mencegah dampak buruk perubahan iklim.
Komitmen Indonesia terhadap target ini, yang diumumkan pada COP26 di Glasgow, menunjukkan upaya serius dalam mengur angi
emisi dan mengadopsi teknologi hijau.
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Prof. Dr. Eniya Listiani Dewi menyebut pemerintah optimis mengejar target tersebut dengan kolaborasi bersama seluruh elemen masyarakat,terutama pihak kampus.
Hal itu diungkapkannya dalam acara SGU Sustainability Talk Show pada Jumat, 14 Juni 2024, bertema "Peran dan Rencana Perguruan Tinggi dan Pemerintah dalam Mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060" di kampus Swiss German University (SGU), Tangerang, Banten.
Hadir juga Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanthi,
MA yang diwakili oleh Sekretaris Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Noer Adi Wardojo, Koordinator Program Studi Sustainable Energy and Environment SGU, Dr.-Ing. Evita H. Legowo, yang juga mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM periode 2008 - 2012.
Dikutip dari siaran persnya, acara ini sebagai peran SGU merespons tantangan ini dengan berkontribusi melalui penelitian dan pengembangan teknologi energi bersih, pendidikan berkelanjutan, serta kolaborasi dengan industri dan pemerintah.
Dalam diskusi ini, para pembicara mengulas peran vital perguruan tinggi dan pemerintah dalam mendukung target NZE
2060.
Mereka membahas strategi, tantangan, dan langkah konkret yang perlu diambil untuk menciptakan masa depan
yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Rektor SGU, Dr. Dipl.-Ing. Samuel P. Kusumocahyo, menyatakan, “Kami bangga bekerja sama dengan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam upaya mencapai Net Zero
Emission 2060," kata dia.
Baca juga: 174 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek, Prediksi Puncak Libur Panjang Hari Raya Idul Adha Hari Ini
Menurutnya, oendidikan tinggi memiliki peran krusial dalam mempersiapkan generasi mendatang untuk menghadapi
tantangan lingkungan dan energi.
"Melalui acara ini, kami berharap dapat menginspirasi dan mendorong tindakan nyata dari seluruh pemangku kepentingan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menyebut, sejak 2014, Program Studi SEE SGU aktif dalam menjaga kelestarian energi dan lingkungan melalui pendidikan energi
terbarukan dan konservasi lingkungan di Indonesia.
Baca juga: Kadis Gulkarmat DKI Pastikan Tak Ada Korban dalam Kebakaran di Basemen Gedung Graha CIMB Niaga
Dengan kurikulum inovatif dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, SEE SGU terus menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan energi masa depan dan berkontribusi pada pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Selain penelitian energi terbarukan seperti biomassa, energi surya, dan angin, SEE SGU juga mengadakan kunjungan ke
pembangkit energi terbarukan untuk memperkaya pemahaman mahasiswa tentang implementasi teknologi hijau, serta
mendukung karir mahasiswa dengan menyediakan sertifikasi PPSDM di bidang energi baru terbarukan.
Tidak hanya Prodi SEE, SGU juga menawarkan program studi inovatif lainnya selain Sustainable Energy Engineering (SEE),
yaitu Hybrid Vehicle dan Industrial Engineering (Eco Industry).