Penistaan Agama

Wali Kota Makassar Tolak Temui Pendeta Gilbert Lumoindong, Danny Pomanto: Teman Gereja Memahami

Editor: Valentino Verry
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendeta Gilbert Lumoindong bikin gaduh lewat leluconnya saat khotbah soal zakat dan salat. Kini, kecaman pun terjadi, hingga dilaporkan ke polisi atas kasus penistaan agama.

Sementara itu, JK mengatakan, dirinya telah mengingatkan Pendeta Gilbert Lumoindong untuk saling menghargai satu dengan lainnya.

“Dalam Islam itu ayatnya lakum dinukum waliyadin, agama saya agama saya dan agamamu agamamu. Kita saling menghargai tapi tidak saling mengkritik ataupun menghina apalagi,” ujarnya.

JK mengutarakan alasannya mau menjembatani klarifikasi Gilbert Lumoindong atas pernyataannya yang mengundang kritik berbagai pihak.

Dia pun mengingatkan beberapa kasus terkait persoalan agama di beberapa wilayah di Indonesia yang memakan korban.

“Karena itu lah jangan lah, sebelum meluas kita harus selesaikan, padamkan, tadi minta maaf, Islam itu pemaaf, jangan lagi. Itu alasannya,” ucap JK.

Kecaman MUI

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis turut merespons ceramah dari Pendeta Gilbert Lumoindong.

Cholil Nafis meminta kepada seluruh pihak termasuk pemuka agama untuk bisa menghormati agama lainnya.

"Ya, semua umat beragama wajib menjaga kehormatan agamanya dan agama orang lain," kata Cholil Nafis kepada Tribunnews, Senin (15/4/2024).

"Saling menghargai dan menghormati antar sesama umat itu penting, agar masyarakat tetap rukun dan bersatu," imbuhnya.

Hanya saja saat disinggung apakah MUI mendorong agar hal ini dibawa ke ranah hukum, Cholil tidak memberikan tanggapannya.

"Agar hidup rukun atau hukum agar ditegakkan kepadanya demi keutuhan bangsa," katanya.

Cholil Nafis pun mempertanyakan maksud dari pernyataan Gilbert Lumoindong tersebut.

"Mau bercanda atau serius ini? Kalau bercanda tak lucu tapi kalau serius pasti keliru," katanya.

Menurut Cholil, jika memang Gilbert menyatakan dalam ceramahnya adalah serius, maka apa yang disampaikan orang tersebut adalah keliru.

Sebab, dalam ceramahnya, Gilbert menyinggung soal pembayaran zakat umat muslim yang sebesar 2,5 persen.

Kata Cholil, hal itu sudah pasti keliru, karena dalam ajaran agama Islam pembayaran zakat bermacam bentuknya.

"Zakat itu ada yang 2,5 persen ada yang 5 persen bahkan ada 10 persen tergantung jenis zakatnya," ujar Cholil.

Atas hal tersebut, Cholil menggaris bawahi kalau pernyataan yang disampaikan oleh Gilbert itu tidak layak.

Pasalnya, yang bersangkutan menyampaikan sebuah ceramah namun dengan membandingkan ajaran agama lain.

Sebagai pemuka agama menurut Cholil, harus mampu menjaga kerukunan di antara masing-masing penganut agama.

"Intinya membandingkan ajaran agama sambil merendahkan (agama lain) itu tak layak diucapkan. Ini bisa bikin gara-gara memecah kerukunan umat," ucap Cholil.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Berita Terkini