"Sebab kalau moda transportasi udara, kereta api atau laut itu praktis bisa dikendalikan karena ada tiketnya, tapi jalur darat ini yang tidak bisa dibendung," imbuhnya.
Budi menjelaskan, kebijakan WFH tersebut perlu diberlakukan sebagai langkah dalam mencegah terjadinya kepadatan lalu lintas kendaraan pada arus balik.
Selain itu dengan menerapkan sistem bekerja dari rumah tersebut juga dinilai dapat mengantisipasi terjadinya resiko terburuk dari pengendara yang membludak.
Surat rekomendasi WFH yang telah didiskusikan tersebut siap diajukan kepada Presiden Jokowi dan berharap dapat disetujui.
Baca juga: Penumpang Kereta Hampir Melahirkan di Dalam Gerbong, Beruntung Segera Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca juga: Dugaan Korban Anak Kecil di Kecelakaan Cikampek KM 58, RS Polri Masih Tunggu Pemeriksaan DNA
"Kalau selama ini kita liburnya sudah banyak, kalau libur melulu Indonesia jadi enggak produktif, tapi ini hak priogratifpak Presiden untuk meluruskan rekomendasi WFH ini," kata dia.
Sementara untuk puncak arus balik Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah diprediksi bakal terjadi pada Minggu (14/4/2024) sampai Senin (15/4/2024).
Masyarakat yang telah melaksanakan pulang kampung pun diminta agar kembali ke Jakarta lebih dulu sebelum puncak arus balik Lebaran.
Hal tersebut dilamukan, guna menghindari terjadinya kemacetan panjang lantaran lonjakan pemudik yang tinggi.
"Kepada masyarakat saya anjurkan balik itu besok, jangan H+3 sampai H+4 lebaran, khususnya pemudik jalur darat," tuturnya.
"Karena arus balik ini jumlahnya akan naik dibandingkan arus mudik kemarin dan trafficnya itu akan padat banget, terutama di darat dan juga di Pelabuhan Bakauheni," ungkapnya.
Menhub juga memastikan telah melakukan berbagai langkah dan upaya secara maksimal untuk melayani masyarakat selama angkutan arus mudik maupun balik Lebaran di semua lintas modatransportasi.
"Secara detail bagaimana mengatasi arus balik itu sudah kita siapkan dengan baik," jelas Budi Karya Sumadi. (m28)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.