Kekerasan Anak

Kekerasan Geng Tai SMA Binus School Serpong Bisa Jadi Ragging Bukan Bullying, Ini Penjelasan Pakar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai kekerasan siswa terhadap siswa lain di SMA Binus School Serpong bisa jadi ragging bukan bullying. Apa itu ragging?

Sedangkan dalam ragging, katanya, relasi antar anak tidak lagi hitam putih.

"Apalagi jika si anggota baru bertahan dalam geng tersebut, maka ia pun sesungguhnya bukan korban," ujar Reza.

"Mindset-nya adalah ia secara sengaja melalui "masa belajar" untuk kelak menjadi pelaku kekerasan pula," tambahnya.

Bahkan, menurut Reza, betapa pun si anggota baru babak belur, tetap saja ia awalnya bukan korban bullying.

Baca juga: Viral Kasus Dugaan Bullying di SMA Binus Serpong, Anak Vincent Diduga Terlibat

"Kecuali andai saat dipukuli si anggota baru itu merasa sakit, tak sanggup bertahan, ingin berhenti, apalagi jika ia minta agar tak lagi digebuki, namun anggota-anggota lama terus menghujaninya dengan pukulan, maka pada saat itulah ragging berubah menjadi penganiayaan," papar Reza.

Baik bullying maupun ragging, kata Reza, keduanya memang harus disetop.

Namun, menurutnya dengan mengidentifikasi secara akurat apakah kejadian yang polisi tangani sesungguhnya merupakan bullying atau ragging, proses penegakan hukum akan berjalan tepat sasaran.

"Pun masyarakat akan bisa menakar sebesar apa simpati perlu diberikan," kata Reza.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News

Berita Terkini