Berita Jakarta

Sering Dikomplain Konsumen, Begini Siasat Pemilik Warung Makan di Jaksel Imbas Harga Beras Mahal

Penulis: Ramadhan L Q
Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warung Makan Bude Tiwi di Jalan Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (Ramadhan L Q)

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Siasat dilakukan Tiwi (43) pemilik Warung Makan Bude Tiwi di Jalan Tentara Pelajar, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, imbas harga beras mahal.

Tiwi menyebut, harga beras sekarung ukuran 50 kilogram (kg) mencapai Rp840.000.

"Sebelumnya harga beras saya beli sekarung Rp730.000, sekarang jadi Rp840.000," ujar dia, kepada Wartakotalive.com, Selasa (20/2/2024).

Menurut Tiwi, harga beras mahal sudah dirasakannya sejak beberapa bulan terakhir.

"Sudah lama, beberapa bulan ini pokoknya harga beras langsung melonjak, cepat naik," katanya.

Baca juga: Dinas KPKP DKI Jakarta Pastikan Stok Beras di Ibu Kota Aman Hingga Idul Fitri 2024

Harga tersebut, tutur dia, membuat dirinya mengurangi porsi nasi untuk pembeli.

Ia melakukan hal itu agar harga makanan tidak mengalami kenaikan.

"Porsi dikurangin saja, nasinya aturan banyak, jadinya kami kurangin dikit," imbuh Tiwi.

"Terus biar harga makanan tetap stabil, enggak naik. Soalnya kalau kami naikkan (harga makanan), enggak ada yang mau beli," lanjut dia.

Tiwi mengaku pernah 'disemprot' pembeli karena sedikitnya porsi nasi.

"Ada yang mengerti (beras mahal), tapi ada juga yang enggak ngerti. Akhirnya saya minta maaf. Saya bilang 'harga beras naik, jadinya porsi dikurangin dikit'," katanya.

Baca juga: Pemilu Berlalu, Harga Beras di Pasar Agung Depok Makin Melambung Tinggi

Saat ini, pembeli di Warung Makan Bude Tiwi tak menentu imbas beras mahal.

"Pembeli kadang naik, kadang turun, enggak stabil seperti waktu sebelumnya," ucap dia.

Ia berharap harga sembako seperti beras dan cabai mengalami penurunan.

Halaman
12

Berita Terkini