Laporan wartawan Wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra
WARTAKOTALIVE.COM, JATINEGARA - Lima asisten rumah tangga (PRT) di Jalan Jatinegara Timur II, Rawa Bunga, kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur rupanya tidak hanya mengalami menerima dugaan kekerasan fisik dari mantan majikan.
Kepala Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKP Sri Yatmini mengatakan mereka juga tidak diberikan makanan layak bahkan memijit mantan majikannya pada waktu dinihari.
"Contohnya disuruh memijit tuannya itu sampai sekitar jam 05.00 WIB, makanan juga dibatasi," ujar Sri, Minggu (18/2).
Sri menjelaskan akibat dipaksa bekerja secara tidak manusiawi tersebut, membuat kondisi fisik kelima korban menjadi kurus.
Baca juga: ART di Tanjung Duren Diduga Disekap Sampai Kurus Kering, Ketua RT Ungkap Sosok Majikan
Selain itu, secara psikisnya pun mereka mengalami trauma hingga membutuhkan pemulihan.
"Ya benar, kurus-kurus dan anak-anak korban masih di bawah umur, anak-anak korban kerja hingga larut kadang sampai dinihari pagi mereka kerja mijit majikan dan kasih makan binatang peliharaan," tuturnya.
"Anak-anak ini kelihatan kurus. (untuk bentuk kekerasan dialami) nanti kami menunggu hasil VeR (Visum et Repertum) anak-anak itu ya, biarkan ahli yang menjelaskan," tambahnya.
Kini, kelima terduga korban tersebut telah berada di rumah aman.
Sri mengatakan posisi kelima terduga korban diarahkan ke rumah aman usai menjalani perawatan intensif.
"Anak - anak korban sudah di rumah aman. Kami sudah kerjasama dengan kementerian dan lembaga - lembaga lainnya untuk melindungi anak - anak korban," ujarnya.
Baca juga: Lima ART di Jatinegara Diduga jadi Korban Kekerasan oleh Majikan, Ada yang Tubuhnya Disetrika
Sri menuturkan kasus tersebut pun hingga kini masih dalam penyelidikan unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Selain itu, Sri menjelaskan kelima korban tengah mendapatkan pendampingan pemulihan trauma atas kejadian tersebut.
"Untuk anak korban sekarang dalam pendampingan pemulihan di rumah aman. Semua lima korban sudah di rumah aman," pungkasnya.
Sebagai informasi, lima orang ART itu diduga menjadi korban penganiayaan atau Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh majikannya.