WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perumda PAM Jaya mewanti-wanti warga DKI Jakarta soal adanya kemacetan lalu lintas yang cukup kompleks pada 2024 mendatang.
Soalnya perseroan daerah itu akan memasifkan pembangunan jaringan perpipaan air minum kepada masyarakat.
Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pembangunan jaringan pipa air akan dilakukan secara besar-besaran untuk mencapai 100 persen layanan pada 2030 mendatang.
Baca juga: Warga Kebon Kosong Bersyukur Terima Akses Air Bersih PAM Jaya, Setelah Puluhan Tahun Menanti
Saat ini, layanan air perpipaan baru mencapai 65 persen atau setara 930.000 sambungan rumah.
Sementara 35 persen lagi, kata dia, merupakan sambungan baru yang mencapai 1 juta sambungan.
Arief optimis, rencana ini bisa terlaksana dengan baik karena sudah menyiapkan konsep dengan matang.
“Akan terjadi chaos, kemacetan, karena pembangunannya tidak selalu jacking pipe, yang tembak pipa ke dalam tapi tidak membuka tanahnya,” ujar Arief Nasrudin pada Rabu (29/11/2023).
Arief mengatakan, pihaknya akan berusaha minimalisir kemacetan Jakarta, meski akan sulit dihindari.
Karena itu, PAM Jaya akan berkoordinasi dengan berbagai stakeholder untuk kemacetan seperti melibatkan Kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Baca juga: Wujudkan 100 persen Layanan Air Perpipaan Jakarta 2030, PAM Jaya Seleksi Ribuan Pelamar Kerja
“Sudah pasti kami akan berkoordinasi dengan SKPD terkait, Ditlantas Polri dan lain-lain agar meminimalisasi dampak kemacetan dan kesemrawutan di lokasi- lokasi pembangunan jaringan pipa air bersih itu,” jelas Arief.
“Kami melakukan sosialisasi ini agar masyarakat tahu, sehingga dapat mencari jalan alternatif menuju tujuannya,” sambung Arief.
Menurutnya, instalasi pipa air bersih yang dibangun itu adalah jaringan baru menjangkau wilayah yang selama ini belum terkoneksi jaringan pipa.
Akan tetapi ada juga pipa-pipa yang direvitalisasi karena usianya sudah mencapai puluhan tahun.
Baca juga: 40 Tahun Menanti, Warga Jakarta Selatan Akhirnya Bakal Dapat Air Bersih dari PAM Jaya
Pembangunan jaringan pipa itu juga bagian dari upaya menekan angka kehilangan air atau Non Revenue Water (NRW). “Sampai akhir 2023 NRW kami masih 46 persen. Jadi kami berusaha menekan NRW hingga 30 persen saja pada 2030 nanti,” ungkap Arief.
Sementara itu, Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan menambahkan, percepatan target 100 persen layanan air bersih di Jakarta terus dilakukan.