“Jadi, itu salah satu rumput yang sekarang tidak dapat memenuhi kriteria FIFA sesuai dengan pengalaman beliau (Qamal Mustaqim),” kata dia.
“Itu akan diganti dengan rumput yang lain untuk bisa dipakai Piala Dunia U17,” ucap sosok berumur 68 tahun itu.
Lebih lanjut, pria kelahiran Surakarta itu menjelaskan bahwa biaya pergantian rumput JIS bakal menelan biaya Rp 6 miliar.
“Belum saya hitung, yang saya tahu baru rumput tadi saya tanya Pak Qamal sekitar Rp 6 miliar,” tuturnya.
Renovasi Fasilitas dan Akses JIS
Bukan hanya rumput, Basuki mengatakan bahwa pihaknya akan merenovasi fasilitas JIS lainnya seperti akses pintu masuk dan keluar hingga ketersediaan transportasi umum.
"Kemudian akses keluar penonton. Menurut Jakpro (PT Jakarta Propertindo) sudah cukup. Sudah pernah disimulasi. Syaratnya adalah 15 menit, ini 82.000 penonton," ujarnya.
"Lalu, akses ke stadion, yang sekarang pintu keluarnya hanya satu. Menurut saya, ini bahaya. Apalagi, di lingkungan penduduk."
"Jadi, akan ditambah lima akses lagi untuk jembatan penyeberangan karena kemarin pengalaman Jakmania (suporter Persija), banyak yang parkir di Ancol dan kalau mau ke sini harus mutar. Jadi, akan kami bangunkan jembatan supaya lebih cepat," ucap Basuki.
"Lalu untuk stasiun dan jalan tol, ada yang dikerjakan Gubernur DKI, PUPR, KAI, Jasa Marga. Insya Allah bisa memenuhi syarat untuk bisa dipakai. Sayang kalau stadion sudah begini tidak memenuhi syarat," ujar Basuki.
JIS memang menjadi opsi tempat pertandingan Piala Dunia U17 2023 yang rencananya digelar pada 10 November-2 Desember 2023.
Indonesia juga sudah punya enam stadion yang sejatinya disiapkan untuk Piala Dunia U20 2023 bulan Mei-Juni lalu.
Keenam stadion itu adalah Gelora Bung Karno (Jakarta), Gelora Bung Tomo (Surabaya), Manahan (Solo), Kapten I Wayan Dipta (Bali), Si Jalak Harupat (Kab. Bandung), dan Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang).
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News