Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memiliki pekerjaan rumah (PR) selama menjadi orang nomor satu di ibu kota.
Salah satunya adalah Heru Budi Hartono belum bisa mengurai kemacetan di DKI Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, program pertama dalam mengatasi kemacetan di jangka pendeknya adalah mengintegrasikan angkutan umum masal.
"Kedua jangka mendesak tentu kita melakukan manajemen rekayasa lalu lintas," ujarnya, Jumat (23/6/2023).
Baca juga: Ibu Kota Pindah, Pj Gubernur Yakin Jakarta akan Tetap Jadi Barometer Pembangunan Daerah Lain
Rekayasa lalu lintas itu seperti melakukan penutupan di 32 putaran dan 7 diantaranya sudah direalisasikan Pemprov DKI.
Rekayasa lalu lintas berikutnya adalah menerapkan sistem satu arah di lokasi kemacetan dan mengoptimalkan lampu lalu lintas di 20 simpang.
"Ditambah lagi dengan perbaikan geometrik simpang dan juga saat ini kita operasionalkan intelegen transporsistem jadi sekarang sudah ada 20 simpang yang menerapkan AI untuk pengaturan lalu lintas," terangnya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta terus berupaya mengurai kemacetan di ibu kota yang setiap hari bertambah kepadatannya.
Baca juga: Rusun DP 0 Persen Disewakan Pemiliknya, PJ Gubernur Geram: Kita Lihat Aturannya Seperti Apa
Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menjelaskan, pergerakan kendaraan pribadi ke Jakarta mengalami peningkatan setiap hari.
Sehingga, kemacetan di Jakarta terus meningkat karena kurangnya kesadaran masyarakat beralih ke moda transportasi umum.
"Iya cuman perlu dipahami pergerakan kendaraan pribadi ke Jakarta itu semakin cepat dan massif," kata Syafrin Jumat (16/6/2023). (m26)