Ibu Kota Pindah, Pj Gubernur Yakin Jakarta akan Tetap Jadi Barometer Pembangunan Daerah Lain

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Tahun 2024, kota Jakarta tidak lagi menyandang sebagai ibu kota negara karena Pemerintah Pusat telah menetapkan pemindahannya ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan.

PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, dengan pengalaman sebagai ibu kota, Jakarta harus bisa memberikan kontribusi positif dan dampak pembangunan bagi derah lain.

"Perayaan HUT ke 496 Jakarta mengusung tema Jakarta jadi karya untuk Nusantara yang menunjukkan optimisme Jakarta dalam mengoptimalkan sumber dayanya," kata Heru saat sambutan di Rapat Paripurna, Kamis (22/6/2023).

Heru tetap optimis Jakarta bakal jadi barometer serta pemantik kemajuan daerah lain di Indonesia.

Baca juga: HUT ke 496 Jakarta, Yani Mengaku Senang Bisa Jajal LRT untuk Pertama Kali Cuma Rp 1

Heru pun mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berkontribusi membangjn Jakarta ketika sudah tak lagi jadi ibu kota.

"Keberlangsungan pembangunan kota Jakarta akan mengedepankan kemajuan manusia dan infrastruktur kota yang mengedepankan keseimbangan ekosistem serta lingkungan," jelasnya.

Menurutnya, Jakarta juga akan menjadi simpul pertemuan berbagai suku di Indonesia dan menjadi pusat ekonomi, pendidikan serta kebudayaan.

Ia pun memgapresiasi DPRD DKI Jakarta karena selama ini telah membantu Pemprov DKI Jakata untuk menjalankan roda pemerintahan yang baik.

"Terutama dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pengelolaan uang daerah yang akuntabel," terangnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono hadir di ruang rapat paripurna Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) DKI, Kamis (22/6/2023) siang.

Baca juga: Sejarah Jakarta Menurut Heru Budi Hartono: Sejak Abad ke-5 Bernama Sunda Kelapa

Heru Budi Hartono masih mengenakan pakaian yang sama saat upacara HUT ke-496 kota Jakarta di Monas, Gambir, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya, Heru mengaku bahwa kota Jakarta terus mensejajarkan diri dan bersaing dengan kota besar lainnya di dunia.

"Mencermati perjalanan sejarah, kota Jakarta menjadi pusat peradaban bahkan sejak abad ke-5 bernama Sunda Kelapa," kata Heru Budi Hartono.

Menurutnya, Sunda Kelapa menjadi lokasi pedagangan dunia rempah-rempah dan berjaya pada masanya.

Pada tahun 1527 masehi, Sunda Kelapa ditaklukan oleh Raden Fatahila dari kesultanan Demak Cirebon.