Nining mengaku, tabungan tersebut akan ia gunakan untuk kebutuhan sekolah anak.
"Nominal tabungan anak saya awalnya dulu Rp 7.660.000. Kemudian, dibayar dicicil sebanyak tiga kali oleh pihak sekolah dan sekarang tinggal Rp 3.817.000," ujar Nining.
Hal senada dikatakan Asep Marpu, orang tua murid di SD Negeri 1 Cijulang. Ia mengaku, tabungan anaknya di SD tersebut mencapai Rp 100 juta dan hingga kini tak ada kejelasan.
"Mohon kepada bapak-bapak dan Dinas terkait untuk membantu permasalahan ini. Karena, saya bingung kepada siapa saya harus menagih," ujar Asep melalui videonya yang diterima Tribunjabar.id, Sabtu (17/6) siang.
Asep mengaku pernah datang ke sekolah untuk menagih uang tersebut tapi pihak sekolah menjawab tidak ada uang.
"Lalu saya bertanya lagi, di mana uang saya? Pihak sekolah menjawab bahwa uang tabungan bapak ada di koperasi," katanya.
Hingga kemarin, Polres Pangandaran masih mendalami kasus ini.
Ditagih Tak Kunjung Diserahkan, Tabungan Siswa Rupanya Dipinjam Guru, Terbanyak Bu Ening Rp 54,6 Juta
Ditagih-tagih tak kunjung diserahkan, uang tabungan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kondangjajar rupanya dipinjam guru dan komite sekolah.
Akibatnya, para orangtua dari 17 siswa yang uang tabungannya tidak dikembalikan pun melayangkan protes.
Pasalnya, jumlah uang tabungan yang dipinjam guru dan komite sekolah yang terletak di Kecamatan Cijulung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat itu mencapai Rp 112.576.000.
Salah satu wali murid, Widiansyah mengatakan uang tabungan anaknya yang belum diberikan sebesar Rp 45 juta.
"Sekarang sudah pelepasan siswa tapi belum ada sepeser pun. Orangtua yang lain juga sama belum menerima," ujar Widiansyah, dikutip dari Kompas.com pada Senin (12/6/2023).
Baca juga: Viral 2 Pria Lemparkan Anak Anjing ke Rawa hingga Disantap Buaya, Pecinta Hewan Terbang ke Tarakan
Baca juga: Janjian Malam-malam Sama Calon Klien Pakai Baju Seksi, SPG Mobil di Cibubur Diculik-Digilir di Mobil
Ia mengatakan hal tersebut terungkap saat ada wali murid kelas 6 menanyakan tabungan yang belum dikembalikan, padahal anaknya sudah lulus.
Ternyata wali murid lainnya juga mengalami hal yang sama. Saat ditanyakan, Widiansyah dan wali murid lainnya kaget dengan jawaban pihak sekolah yang mengatakan tak ada uang.
Bahkan Widiansyah telah menagih sebanyak tiga kali dan jawabannya sama yakni sekolah tidak memiliki uang.
"Tapi, jawaban dari pihak sekolah katanya tidak ada uang. Berarti, selama di SD itu sering pinjam. Itu jawaban dari kepala sekolah dan pihak guru," kata Widiansyah.
Pihak sekolah beralasan bahwa uang tabungan tersebut berada di koperasi dan dipegang oleh seorang guru yang sudah pensiun
Ia pun mengaku bingung menagih uang tabungan tersebut.
Menurutnya, uang tabungan di sekolah justri dipinjamkan ke oknum guru.
"Ini, malah sampai dipinjamkan ke oknum-oknum guru. Harusnya kan, anak sudah tamat SD, uang tabungannya langsung diberikan," kata Widiansyah.
Berikut Rincian uang tabungan siswa:
- Aditya senilai Rp 4.272.000
- Adan senilai Rp 4.188.000
- Atipa senilai Rp 4.192.000
- Hilman senilai Rp 3.570.000
- Ibrahim senilai Rp 2.211.000
- Luri senilai Rp 1.325.000
- M. Aditia senilai Rp 6.050.000
- M. Ihwan senilai Rp 4.670.000
- Meisya senilai Rp 3.955.000
- Nazwa senilai Rp 5.310.000
- Putri senilai Rp 11.725.000
- Rafa senilai Rp 2.749.000
- Refal senilai Rp 45.000.000
- Rizkylah senilai Rp 5.454.000
- Sawa senilai Rp 5.660.000
- M. Firli senilai Rp 600.000
- Nirwan senilai Rp 1.700.000
Dari uang tabungan yang berjumlah Rp 112.576.000 itu dipinjam oleh guru atas nama Pak Ling senilai Rp 8.968.000.
Kemudian salah satu guru yang sudah pensiun bernama Ibu Ening meminjam senilai Rp 54.649.600.
Selain itu, komite sekolah juga meminjam senilai Rp 31.910.400.
Sementara di luar daftar uang tabungan yang ada ditulisan tersebut, ada yang berada di Koperasi di Cijulang.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News