Viral Media Sosial

Bu Bupati Cellica Jawab Doa Dede Asiah-TKW yang Jadi Budak di Suriah: Insya Allah, Tak Lama Lagi

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Dwi Rizki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana memastikan Dede Asiah (37), TKW atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijual jadi budak di Suriah dapat segera pulang ke Tanah Air.

Ia juga telah bertemu pihak keluarga Dede Asiah untuk menyampaikan Pemkab Karawang, bersama Polres Karawang dan pemerintah pusat terus berupaya atas pemulangan Dede Asiah.

"Saya berinisiatif bertemu dengan suami, ibunda Ny DA dan keluarga bersama Tim Polres, lerwakilan Kementrian Luar Negeri, Pemprov, serta sahabat-sahabat media untuk menggali informasi dan menjembatani kepulangan saudara kami kembali ke Karawang," kata Cellica dalam keterangannya pada Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Bu Bupati Cellica, Dede-TKW yang Jadi Budak di Suriah Tak Bisa Pulang, Harus Bayar Tebusan USD 5.000

Baca juga: Tolak Ajakan Staycation & Polisikan Bos Mesum, Kuasa Hukum Akui Kliennya Sudah Diputus Kontrak Kerja

Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijual sebagai budak di Suriah (Twitter @Migran_TV_7777)

Ia menegaskan, pihaknya terus mengupayakan kepulangan Dede Asiah yang saat ini tertahan di Suriah.

Apalagi, Pemkab Karawang bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berkomitmen menuntaskan segala bentuk pelanggaran keberangkatan pekerja ilegal keluar negeri.

Langkah koordinasi dengan Kedutaan Besar RI untuk Suriah juga diungkapkan Cellica terus diintensifkan.

Termasuk dengan Pemerintah Pusat yang juga sangat merespon sangat baik dan positif.

"Saat ini Dede Asiah berhasil diamankan di KBRI Suriah, sehingga dipastikan kondisinya sehat dan baik," kayanya.

Hanya tinggal langkah-langkah teknis dikarenakan yang bersangkutan berangkat secara Ilegal atau tanpa prosedur resmi.

Sehingga memerlukan waktu sedikit lebih, berbeda dengan PMI yang berangkat secara resmi.

Cellica menambahkan, kejadian ini menjadi pembelajaran yang mahal.

Sebab, banyaknya kasus PMI Ilegal yang selama ini ditangani dipicu karena ketidaktaatan atau kesengajaan PMI terhadap prosedur pemerintah.

"Yang ternyata akan menjadi persoalan di kemudian hari dan pastinya akan menghambat kepulangan mereka ke tanah air," ungkap Cellica.

"Insya Allah, tak lama lagi DA (Dede Asiah) bisa kembali berkumpul bersama keluarga di tanah air," tutupnya.

Bu Bupati Cellica, Dede-TKW yang Jadi Budak di Suriah Tak Bisa Pulang, Harus Bayar Tebusan USD 5.000

Rencana kepulangan Dede Asiah (37), TKW asal Karawang, Jawa Barat yang dijual dan dijadikan budak di Suriah masih belum menemui titik terang.

Dede Asiah masih belum bisa pulang ke Karawang walaupun sekarang sudah berada di KBRI Suriah.

"Iya masih belum bisa pulang, masih ada sejumlah kendala," kata kuasa hukum Dede Asiah, Yono Kurniawan pada Kamis (4/5/2023).

Yono mengungkapkan, kendalanya ialah pihak Dede Asiah harus membayar uang tebusan USD 5.000 atau sekira Rp 75 juta kepada pihak agensi di Suriah sebagaimana klausul dalam kontrak kerja awal.

Maka pihaknya bersama Disnakertrans dan kepolisian masih mencari solusi bagaimana memulangkan Dede Asiah.

Baca juga: Sepekan Dede Asiah Hilang Kontak, Yongki Minta Jokowi Selamatkan Istrinya yang Jadi Budak di Suriah

Baca juga: Selamatkan Istri, Suami Dede Asiah-TKW Karawang yang Jadi Budak di Suriah Malah Dipolisikan Sponsor

Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijual sebagai budak di Suriah (Twitter @Migran_TV_7777)

"Ternyata di mata (pemerintah) Suriah itu legal dan ada perjanjian kontrak kerja. Paspor akan dikasih kalau bayar USD 5.000 yang mulanya USD 9.500 sebelum dinegosiasi. Jadi jika uang tebusan ini gak di bayarkan. Jadi gak bisa pulang, paspornya ada di majikannya," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, berdasarkan UU nomor 17 yang bertanggungjawab dalam kasus seperti ini sebetulnya adalah P3MI atau perusahaan penyalur pekerja migran indonesia.

Namun hal yang menjadi masalah adalah penyalur TKW yang memberangkatkan Dede Asiah bukan berbadan hukum, melainkan perseorangan.

"Tapi ini kan tidak ada perusahaannya, artinya dinas tidak memiliki alat tekan secara kewenangan, kalo misalnya perusahaan berbadan hukum tinggal diancam saja, dicabut izinnya. Ini kan nggak bisa karena individu," paparnya

Apalagi dari hasil penelusuran, penyalur perseorangan yang memberangkatkan Dede Asiah kini telah meninggal dunia.

Kemudian, pemulangan Dede Asiah juga tak bisa dibebankan terhadap negara.

Sehingga menurutnya akan menjadi preseden buruk dan menyalahi undang-undang, apabila uang tebusan tersebut dibayarkan negara.

"Makanya ini agak sulit juga, tapi sebetulnya bisa harus dicari solusi penyelesaiannya bersama," katanya.

Pemkab Karawang Carikan Solusi

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang, Rosmalia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan keluarga bersama kuasa hukum dan kepolisian untuk mencari solusi terbaik.

Terkait kendala ini juga, ia telah melaporkan ke pimpinan daerah.

"Untuk keluarga mohon bersabar, nanti ini semua harus bertanggungjawab, dan kita juga masih mencari solusi," kata Rosmalia.

Untuk itu, ia meminta pihak keluarga Dede Asiah untuk bersabar. Pasalnya, pihaknya masih berupaya mencari solusi terbaik terkait kepulangan Dede Asiah.

Terutama terkait uang tebusan, karena Dede Asiah berangkat secara non prosedural alias bukan jalur resmi dan pemerintah biasanya hanya uang ongkos kepulangannya saja.

"Tapi namanya pemerintah memang harus bertanggungjawab. Kita masih akan rapatkan lagi sama keluarga bagaimana solusi untuk mencari uang ini," tutupnya. 

Sepekan Dede Asiah Hilang Kontak, Yongki Minta Jokowi Selamatkan Istrinya yang Jadi Budak di Suriah

Yongki Hamidun, suami Dede Asiah TKW asal Karawang, Jawa Barat diduga korban human trafficking atau perdagangan orang meminta bantuan Presiden Joko Widodo agar istrinya bisa diselamatkan.

Pasalnya, istrinya yang kini jadi budak di Suriah sudah tak bisa lagi dikontak selama seminggu belakangan.

"Iya bingung ini handphone engga aktif, terakhir komunikasi seminggu lalu," beber dia Yongki Hamidun, suami Dede Asiah di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nusantara pada Senin (10/4/2023).

Baca juga: Viral di Medsos, Polisi Dalami Kasus Penipuan Modus Sabotase Qris Kotak Amal Masjid

Baca juga: Selamatkan Istri, Suami Dede Asiah-TKW Karawang yang Jadi Budak di Suriah Malah Dipolisikan Sponsor

Yongki mengungkapkan, ponselnya terakhir aktif selama tujuh hari yang lalu.

Namun, sejak Minggu (9/4/2023) kemarin ponselnya sudah tidak bisa dihubungi.

Ia menerangkan, terakhir dihubungi kondisi Dede Asiah lemas dan pucat. Bahkan jalannya sudah berbeda seperti kesakitan.

"Kondisinya lemas pucat gitu, terus informasi temannya itu juga jalannya sudah beda," katanya.

Saat dihubungi istrinya menyebut sudah berada di agen. Ia memohon pertolongan kepada pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo agar istrinya bisa kembali pulang ke Indonesia.

"Saya mohon ke Presiden Joko Widodo agar istri bisa segera pulang ke Indonesia dalam keadaan selamat dan sehat," tutupnya.

Selamatkan Istri yang Jadi Budak di Suriah, Yongki Justru Dipolisikan

Diberitakan sebelumnya, berjibaku mencoba menyelamatkan istrinya, Dede Asiah, TKW yang menjadi budak di Suriah, Yongki Hamidun kini dihadapkan dengan kenyataan pahit.

Pria asal Karawang itu mengaku diancam akan dilaporkan oleh pihak sponsor yang memberangkatkan istrinya ke Mapolda Jawa Barat.

Ancaman tersebut diungkapkan Yongki diterimanya berupa rekaman suara.

"Iya sponsor ancam mau lapor ke Polda (Bandung)," katanya pada Minggu (9/4/2023).

Dalam rekaman suara lewat pesan singkat, pihak sponsor mengancam akan melaporkan pihak keluarga karena diduga membuat laporan palsu.

Alasannya, keberangkatan Dede Asiah telah diketahui pihak keluarga.

Pihak keluarga pun diketahui telah menandatangani surat izin pergi keluar negeri.

Baca juga: Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang

Baca juga: Viral Dede Asiah Dijual & Jadi Budak di Suriah, Nicho Silalahi Minta Jokowi Bentuk Tim Penyelamatan

Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijual sebagai budak di Suriah (Twitter @Migran_TV_7777)

Atas alasan pihak sponsor tersebut, Yongki membantah.

Dirinya mengaku tidak menandatangi surat isin untuk istrinya.

"Makanya saya cari bantuan hukum, Alhamdulillah disambut baik oleh pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nusantara," katanya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nusantara, Yono Kurniawan membenarkan adanya permintaan bantuan hukum dari suami Dede Asiah yang diduga menjadi korban perdagangan manusia.

"Iya ada, keluarga minta pendampingan hukum karena mendapatkan ancaman akan dilaporkan sponsor ke Polda Jabar," katanya.

Viral Video Dede Asiah Minta Tolong karena Jadi Budak di Suriah, Polisi Kordinasi Pemkab Karawang

Viralnya video Dede Asiah (37) tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang yang dijual hingga jadi budak di Suriah disoroti banyak pihak.

Tak terkecuali Polres Karawang.

Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang.

"Kami koordinasi dengan Disnaker nanti yang mengkoordinasikan untuk upaya proses pemulangan," kata Wirdhanto saat dikonfirmasi pada Selasa (28/3/2023).

Ia juga mengungkapkan, sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan perdagangan manusia terhadap PMI asal Karawang tersebut.

"Untuk proses hukum, sedang kami lakukan penyelidikan," jelas dia.

Baca juga: Digoda Ilham Bintang Soal Obat Kuat yang Sebabkan Infeksi Paru, Ustaz Dasad Latif: Saya Masih Kuat

Baca juga: Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang

Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijual sebagai budak di Suriah (Twitter @Migran_TV_7777)

Disnakertrans Karawang Minta Pihak Keluarga Melapor

Pernyataan keras itu disampaikan Nicho merujuk video curahan hati Dede Asiah Awing Omo (37) PMI asal Karawang viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Dede terlifat frustasi meminta pertolongan pemerintah untuk membebaskannya dari Suriah.

Dalam narasi yang beredar, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana pun diminta untuk mengadvokasi agar Dede bisa segera diselamatkan dan pulang ke Indonesia. 

Terkait hal tersebut, Cellica Nurrachadiana belum menjawab ketika dikonfirmasi.

Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang bakal menelusuri kasus Dede Asiah yang menjadi budak di Suriah.

"Coba kita telusuri ya kang terkait yang viral itu," kata Kepala Disnakertrans Karawang, Rosmalia Dewi saat dikonfirmasi pada Senin (27/3/2023).

Ia juga meminta keluarga dari Dede Asiah datang ke kantor Disnakertrans untuk membuat laporan.

"Mangga (silahkan) pak keluarganya diminta buat laporan," singkatnya.

Baca juga: Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang

Baca juga: Ketahuan Bagi-bagi Amplop Merah Berlogo PDIP di Masjid, Said Abdullah Santai: Itu Rutin Setiap Tahun

Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang

Berlinang air mata dengan suara yang serak, Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencurahkan perasaannya lewat kamera ponselnya.

Dalam video yang direkamnya itu Dede mengaku menjadi korban perdagangan orang ketika hendak bekerja di Istanbul, Turki. 

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, nama saya Dede Asiah dari Karawang, tolong saya, saya pengen pulang, perut saya sakit..," ungkapnya menangis di awal video.

Dalam tayangan berdurasi 2 menit itu, Dede menceritakan awal mula dirinya dijual sebagai budak.

Peristiwa itu bermula ketika dirinya menerima tawaran untuk bekerja sebagai PMI oleh perusahaan penyalur tenaga kerja.

Diiming-imingi gaji sebesar USD 600 per bulan, Dede pun tertarik dan menerima tawaran untuk bekerja di Turki..

Baca juga: Meski Soeharto Korupsi, Mahfud MD Sebut Era Orde Baru Lebih Baik: Korupsi Lebih Parah Sekarang

Baca juga: Belum Sepekan Jokowi Larang Jajarannya Bukber, Airlangga Hartarto Malah Buka Puasa Bareng Anies

Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijual sebagai budak di Suriah (Twitter @Migran_TV_7777)

"Jadi awal-awalnya saya diiming-imingin kerja di Turki gaji 600 Dollar, tapi setelah saya mendarat di Istanbul, saya dibuang ke Suriah," ujarnya sedih.

Terpaut jauh lebih dari 1.461,6 kilometer, perempuan kelahiran 20 Mei 1986 itu tidak dapat berbaut banyak.

Dede hanya mengikuti arahan perusahaan yang membawanya bekerja.

Tak dinyana, dirinya justru dijual oleh perusahaan penyalur tenaga kerja sebesar USD 12.000.

Sebagai budak yang sudah dibeli, Dede pun diwajibkan untuk mengabdi kepada seorang majikan selama empat tahun.

"Di Suriah saya dijual 120.000 Dollar empat tahun tanpa sepengetahuan saya. Saya tahunya darimana? saya tahunya dari majikan, karena majikan saya bilang 'kalau saya harus kerja di sini empat tahun karena saya ini mahal'," ungkap Dede.

"Saya ini 12.000 dollar, majikan udah ngeluarin uang 12.000 Dollar untuk ngebeli saya," bebernya.

Hari demi demi hari berganti bulan dan tahun, walau berat Dede menjaani pekerjaannya sebagai budak dengan rasa sabar.

Namun, kini dirinya mengaku tidak kuat lagi, alasannya perutnya kerap kali sakit pasca operasi cecar. 

"Karena pekerjaannya sangat berat, perut saya sakit karena saya baru saja lahiran cecar, saya pun dipulangkan ke kantor-saya diistirahatkan, seminggu-dua minggu, lalu saya dijual lagi," ujarnya menahan tangis.

"Lalu saya kembali lagi kerja, perut saya sakit lagi karena pekerjaannya emang sangat berat. tidur jam dua malem, bangun jam 6-jam 7 pagi," ungkap Dede sedih.

Lantaran tidak kuat menahan sakit, dirinya pun mengadukan nasib kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Republik Arab Suriah di Damaskus.

Namun, laporannya tidak kunjung ditindaklanjuti, dirinya mengaku masih belum bisa keliar dari tempat penampungannya saat ini. 

"Di sini juga saya udah coba untuk ngehubungin KBRI, tapi KBRI tidak ada tindakan, jadi saya bingung minta tolong ke siapa? lapor ke siapa?," ungkapnya menghapus air mata yang terus berlinang di pipi.

"Saya cuma ngeluh ke suami saya, tapi suami saya udah bolak-balik ke Polres (Karawang) minta bantuan sana-sini, udah ngehabisin uang buat nolongin saya, tapi belum ada pertolongan dari siapapun

"Tolong bantu saya, tolong bantu saya, saya pingin pulang," ujarnya memelas sembari terus menangis.

Video yang terekam dan beredar luas di media sosial itu salah satunya diunggah akun Nicho Silalahi @Migran_TV_7777.

Beragam tanggapan pun dituliskan masyarak yang berharap agar pemerintah, khususnya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dapat segera menyelamatkan Dede.

Hal senada juga disampaikan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Karawang, terlebih Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana diminta untuk mengadvokasi agar Dede bisa segera diselamatkan dan pulang ke Indonesia. 

"Prof.. @mohmahfudmd tolong dibantu ini... gmn caranya keq...ibadah ini... rakyat yg gak punya jabatan pun klo dia mampu akan membantu...," tulis @DamaiHariLubis.

"Tahun kemaren ada ratusan di Turki, kena tipu agen nakal lowongan kerja ke Perancis / Polandia, ternyata bodong akhirnya kerja di pabrik masker dengan gaji minim," balas @mangbagja.

"Ibu Menlu...Ibu Menaker....ini ada Ibu yg minta tolong....krn ini semua ibu2...mudah2an bisa secepatnya....@Menlu_RI... @KemnakerRI," tulis fredy lewat akun @Tak_Ngerti_apa2.

Aktivis Minta Jokowi Bentuk Tim Penyelamatan

Sementara itu, Aktivis sekaligus pegiat media sosial, Nicho Silalahi kecewa atas sikap pemerintah, khususnya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) atas nasib Dede Asiah Awing Omo.

Pasalnya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang yang diketahui menjadi korban perdagangan orang hingga menjadi budak di Suriah itu tak kunjung diselamatkan.

Kekecewaan itu disampaikan Nicho lewat twitter pribadinya @Migran_TV_7777, pada Senin (27/3/2023).

Dalam statusnya, dirinya mempertanyakan kinerja Kepala BP2MI, Benny Ramdhani.

Benny yang memimpin BP2MI seharusnya dapat segera bertindak melindungi para pekerja migran Indonesia.

Terlebih diketahui kehidupan Dede Asiah kini memprihatinkan dan meminta kehadiran negara untuk menolongnya.

"Woi Benny Ramdhani Selaku Kepala @bp2mi_ri kerja Lo yang benar, Bre*** Lo giliran dengan orang yang mengkritisi pemerintah semangat banget Lo untuk perang, lihat ni Pekerja Migran Yang Cuma Jadi Tumbal Buat Devisa Negara," ketus Nicho.

"Apa tanggung jawab mu terhadap korban TPPO?" tanyanya. 

Baca juga: Viral Dede Asiah Dijual-Jadi Budak di Suriah, Disnakertrans Karawang Minta Keluarga Bikin Laporan

Baca juga: Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang

Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dijual sebagai budak di Suriah (Twitter @Migran_TV_7777)

Dalam status selanjutnya, dirinya meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengambil sikap.

Dirinya mendesak Jokowi membentuk satgas untuk menangkap sindikat perdagangan orang.

Selain itu, dirinya meminta Jokowi memecat Benny Ramdhani.

"Dede Asiah sangat jelas mengatakan kalau dirinya telah menjadi korban perdagangan manusia, seharusnya @jokowi Segera Membentuk Tim Untuk Menangkap para pelaku yang terlibat dalam Sindikat Perdagangan Manusia," jelas Nicho Silalahi.

"Dan Bila Perlu Segera Memecat Benny Ramdhani dari Kepala @bp2mi_ri," tegasnya.

Berita Terkini