Tak terkecuali Polres Karawang.
Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang.
"Kami koordinasi dengan Disnaker nanti yang mengkoordinasikan untuk upaya proses pemulangan," kata Wirdhanto saat dikonfirmasi pada Selasa (28/3/2023).
Ia juga mengungkapkan, sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan perdagangan manusia terhadap PMI asal Karawang tersebut.
"Untuk proses hukum, sedang kami lakukan penyelidikan," jelas dia.
Baca juga: Digoda Ilham Bintang Soal Obat Kuat yang Sebabkan Infeksi Paru, Ustaz Dasad Latif: Saya Masih Kuat
Baca juga: Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang
Disnakertrans Karawang Minta Pihak Keluarga Melapor
Pernyataan keras itu disampaikan Nicho merujuk video curahan hati Dede Asiah Awing Omo (37) PMI asal Karawang viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Dede terlifat frustasi meminta pertolongan pemerintah untuk membebaskannya dari Suriah.
Dalam narasi yang beredar, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana pun diminta untuk mengadvokasi agar Dede bisa segera diselamatkan dan pulang ke Indonesia.
Terkait hal tersebut, Cellica Nurrachadiana belum menjawab ketika dikonfirmasi.
Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang bakal menelusuri kasus Dede Asiah yang menjadi budak di Suriah.
"Coba kita telusuri ya kang terkait yang viral itu," kata Kepala Disnakertrans Karawang, Rosmalia Dewi saat dikonfirmasi pada Senin (27/3/2023).
Ia juga meminta keluarga dari Dede Asiah datang ke kantor Disnakertrans untuk membuat laporan.
"Mangga (silahkan) pak keluarganya diminta buat laporan," singkatnya.
Baca juga: Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang
Baca juga: Ketahuan Bagi-bagi Amplop Merah Berlogo PDIP di Masjid, Said Abdullah Santai: Itu Rutin Setiap Tahun
Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang
Berlinang air mata dengan suara yang serak, Dede Asiah Awing Omo (37) Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencurahkan perasaannya lewat kamera ponselnya.
Dalam video yang direkamnya itu Dede mengaku menjadi korban perdagangan orang ketika hendak bekerja di Istanbul, Turki.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, nama saya Dede Asiah dari Karawang, tolong saya, saya pengen pulang, perut saya sakit..," ungkapnya menangis di awal video.
Dalam tayangan berdurasi 2 menit itu, Dede menceritakan awal mula dirinya dijual sebagai budak.
Peristiwa itu bermula ketika dirinya menerima tawaran untuk bekerja sebagai PMI oleh perusahaan penyalur tenaga kerja.
Diiming-imingi gaji sebesar USD 600 per bulan, Dede pun tertarik dan menerima tawaran untuk bekerja di Turki..
Baca juga: Meski Soeharto Korupsi, Mahfud MD Sebut Era Orde Baru Lebih Baik: Korupsi Lebih Parah Sekarang
Baca juga: Belum Sepekan Jokowi Larang Jajarannya Bukber, Airlangga Hartarto Malah Buka Puasa Bareng Anies
"Jadi awal-awalnya saya diiming-imingin kerja di Turki gaji 600 Dollar, tapi setelah saya mendarat di Istanbul, saya dibuang ke Suriah," ujarnya sedih.
Terpaut jauh lebih dari 1.461,6 kilometer, perempuan kelahiran 20 Mei 1986 itu tidak dapat berbaut banyak.
Dede hanya mengikuti arahan perusahaan yang membawanya bekerja.
Tak dinyana, dirinya justru dijual oleh perusahaan penyalur tenaga kerja sebesar USD 12.000.
Sebagai budak yang sudah dibeli, Dede pun diwajibkan untuk mengabdi kepada seorang majikan selama empat tahun.
"Di Suriah saya dijual 120.000 Dollar empat tahun tanpa sepengetahuan saya. Saya tahunya darimana? saya tahunya dari majikan, karena majikan saya bilang 'kalau saya harus kerja di sini empat tahun karena saya ini mahal'," ungkap Dede.
"Saya ini 12.000 dollar, majikan udah ngeluarin uang 12.000 Dollar untuk ngebeli saya," bebernya.
Hari demi demi hari berganti bulan dan tahun, walau berat Dede menjaani pekerjaannya sebagai budak dengan rasa sabar.
Namun, kini dirinya mengaku tidak kuat lagi, alasannya perutnya kerap kali sakit pasca operasi cecar.
"Karena pekerjaannya sangat berat, perut saya sakit karena saya baru saja lahiran cecar, saya pun dipulangkan ke kantor-saya diistirahatkan, seminggu-dua minggu, lalu saya dijual lagi," ujarnya menahan tangis.
"Lalu saya kembali lagi kerja, perut saya sakit lagi karena pekerjaannya emang sangat berat. tidur jam dua malem, bangun jam 6-jam 7 pagi," ungkap Dede sedih.
Lantaran tidak kuat menahan sakit, dirinya pun mengadukan nasib kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Republik Arab Suriah di Damaskus.
Namun, laporannya tidak kunjung ditindaklanjuti, dirinya mengaku masih belum bisa keliar dari tempat penampungannya saat ini.
"Di sini juga saya udah coba untuk ngehubungin KBRI, tapi KBRI tidak ada tindakan, jadi saya bingung minta tolong ke siapa? lapor ke siapa?," ungkapnya menghapus air mata yang terus berlinang di pipi.
"Saya cuma ngeluh ke suami saya, tapi suami saya udah bolak-balik ke Polres (Karawang) minta bantuan sana-sini, udah ngehabisin uang buat nolongin saya, tapi belum ada pertolongan dari siapapun
"Tolong bantu saya, tolong bantu saya, saya pingin pulang," ujarnya memelas sembari terus menangis.
Video yang terekam dan beredar luas di media sosial itu salah satunya diunggah akun Nicho Silalahi @Migran_TV_7777.
Beragam tanggapan pun dituliskan masyarak yang berharap agar pemerintah, khususnya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dapat segera menyelamatkan Dede.
Hal senada juga disampaikan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Karawang, terlebih Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana diminta untuk mengadvokasi agar Dede bisa segera diselamatkan dan pulang ke Indonesia.
"Prof.. @mohmahfudmd tolong dibantu ini... gmn caranya keq...ibadah ini... rakyat yg gak punya jabatan pun klo dia mampu akan membantu...," tulis @DamaiHariLubis.
"Tahun kemaren ada ratusan di Turki, kena tipu agen nakal lowongan kerja ke Perancis / Polandia, ternyata bodong akhirnya kerja di pabrik masker dengan gaji minim," balas @mangbagja.
"Ibu Menlu...Ibu Menaker....ini ada Ibu yg minta tolong....krn ini semua ibu2...mudah2an bisa secepatnya....@Menlu_RI... @KemnakerRI," tulis fredy lewat akun @Tak_Ngerti_apa2.
Aktivis Minta Jokowi Bentuk Tim Penyelamatan
Sementara itu, Aktivis sekaligus pegiat media sosial, Nicho Silalahi kecewa atas sikap pemerintah, khususnya Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) atas nasib Dede Asiah Awing Omo.
Pasalnya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang yang diketahui menjadi korban perdagangan orang hingga menjadi budak di Suriah itu tak kunjung diselamatkan.
Kekecewaan itu disampaikan Nicho lewat twitter pribadinya @Migran_TV_7777, pada Senin (27/3/2023).
Dalam statusnya, dirinya mempertanyakan kinerja Kepala BP2MI, Benny Ramdhani.
Benny yang memimpin BP2MI seharusnya dapat segera bertindak melindungi para pekerja migran Indonesia.
Terlebih diketahui kehidupan Dede Asiah kini memprihatinkan dan meminta kehadiran negara untuk menolongnya.
"Woi Benny Ramdhani Selaku Kepala @bp2mi_ri kerja Lo yang benar, Bre*** Lo giliran dengan orang yang mengkritisi pemerintah semangat banget Lo untuk perang, lihat ni Pekerja Migran Yang Cuma Jadi Tumbal Buat Devisa Negara," ketus Nicho.
"Apa tanggung jawab mu terhadap korban TPPO?" tanyanya.
Baca juga: Viral Dede Asiah Dijual-Jadi Budak di Suriah, Disnakertrans Karawang Minta Keluarga Bikin Laporan
Baca juga: Ibu Bupati Cellica, Warganya Ada yang Dijual Jadi Budak di Suriah-Minta Tolong Ingin Pulang
Dalam status selanjutnya, dirinya meminta pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengambil sikap.
Dirinya mendesak Jokowi membentuk satgas untuk menangkap sindikat perdagangan orang.
Selain itu, dirinya meminta Jokowi memecat Benny Ramdhani.
"Dede Asiah sangat jelas mengatakan kalau dirinya telah menjadi korban perdagangan manusia, seharusnya @jokowi Segera Membentuk Tim Untuk Menangkap para pelaku yang terlibat dalam Sindikat Perdagangan Manusia," jelas Nicho Silalahi.
"Dan Bila Perlu Segera Memecat Benny Ramdhani dari Kepala @bp2mi_ri," tegasnya.