Berita Jakarta

Bendera dan Posko Ormas Disimbolkan Wilayah Kekuasaan, Sering Picu Bentrok karena Adu Gengsi

Penulis: Miftahul Munir
Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Posko Pemuda Pancasila di Kembangan yang dibakar kelompok FBR

WARTAKOTALIVE.COM, KEMBANGAN - Polsek Kembangan bersama dengan Tiga Pilar melakukan koordinasi dengan sejumlah ormas yang ada di wilayahnya untuk menurunkan bendera.

Sebab, akhir-akhir ini sering terjadi keributan antar Ormas di beberapa wilayah satu diantaranya adalah kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

Kapolsek Kembangan, Kompol H Khoiri menjelaskan, pihaknya telah menginstruksikan upaya pencegahan keributan antar-ormas  di kawasan Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Baca juga: Selain Diguyur Duit APBN, Proyek Kereta Cepat Juga Utang Rp 65 Triliun ke China, Siapa yang Bayar?

"Oleh karena itu pimpinan mengambil langkah-langkah salah satunya kami bersama ormas sendiri menurunkan bendera yang ada di wilayah masing-masing," ujar dia Selasa (7/12/2021). 

Kemudian, posko ormas juga dicat putih demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat agar tidak ada lagi keributan.

Bahkan, di RW03 Kelurahan Joglo ada posko FBR yang alih fungsikan menjadi Musalah dan majelis taklim.

Hal tersebut Khoiri lakukan karen banyak permintaan dari warga yang membutuhkan tempat beribadah.

Baca juga: Tersangka dalam Demo Ricuh Pemuda Pancasila Bisa Bertambah, Polisi Bakal Periksa Korlap Aksi

"Alhamdulillah dari teman-teman Ormas ataupun gardu sangat menyetujui itu. Jadi kita alihkan untuk tempat yang bermanfaat untuk teman-teman semua," jelas dia.

Pengalihfungsian ini bakal dilakukan secara bertahap di enam Kelurahan Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

Baca juga: Dukung Seruan Jokowi yang Larang Polisi Sowan ke Ormas, Polda Metro: Kalau Salah ya Kita Tindak

Karsna di Kecamatan Kembangan ada 13 sampai 15 titik posko Ormas dan semuanya bakal dialihfungsikan.

"Jadi ada beberapa Ormas untuk kesamaan semuanya kita tidak pilih kasih," kata Khoiri.

Khoiri menambahkan, pembuatan gardu dan juga pemasangan bendera tidak bisa sembarangan.

Karena semua haru ada izin dan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku di Indonesia.

"Kami tidak ada waktunya, tentunya kami berharap dalam waktu cepat segera semuanya dengan kesadaran semuanya bukan kami aja yang menertibkan, ormasnya sendiri atau apapun sendiri menurunkannya sendiri dan kesadarannya," ucap dia.

Baca juga: Setahun Tragedi KM 50, HRS Serukan Doa Kehancuran Bagi Pembunuh Laskar FPI, Husin Alwi Bereaksi

Anggota FBR tewas dibacok 

Sebelumnya, seorang anggota organisasi kemasyarakatan (Ormas) Forum Betawi Rempug dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan.

Pemuda berinisial DA itu tewas setelah dikeroyok beberapa orang tak dikenal  saat berada di posko FBR di Jalan TPU Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (4/11/2021)

Kapolsek Kembangan, Kompol H Khoiri mengatakan, ada tiga orang saksi yang sudah diperiksa pihaknya pada Senin (15/11/2021).

"Ada tiga saksi yang sudah diperiksa," kata Khoiri.

Khoiri bakal menyampaikan perkembangan kasus tersebut apabila sudah ada titik terang.

"Saya mau salat dahulu," jelas Khoiri.

Baca juga: Anggota Ormas FBR Sebelum Tewas Sempat Titipkan Ini ke Pemilik Warung Sekitar Lokasi Kejadian

Baca juga: Penjelasan Pihak FBR usai Markasnya di Pejaten Diserang hingga Bentrok dengan Anggota Ormas Forkabi

Sebelumnya, seorang anggota Ormas FBR berinisial DA (27) tewas dikeroyok orang tidak dikenal saat berada di posko FBR RT 08/03, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Minggu (14/11/2021) malam.

Kompol H Khoiri mengatakan, peristiwa itu berawal ketika korban berada di sana pukul 23.00 WIB, dikeroyok menggunakan senjata tajam.

Sekujur tubuhnya mengalami luka bacokan dan tangannya hampir putus.

"Keributan di Gardu FBR, Joglo Kembangan, Jakarta Barat, korban satu meninggal dunia," ujar dia saat dihubungi, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Nasib Pilu Istri Polisi di Tangerang, Diusir dari Rumah Mewahnya gegara Tak Mampu Nyicil Utang

Tangan Hampir Putus

Menurut keterangan Kholis, pemilik warung di sekitar lokasi, saat itu korban datang ke warungnya menitipkan sepeda motor.

Kemudian korban sempat membeli rokok dua batang di warungnya dan bergegas duduk di sekitar lokasi.

Tidak sampai 10 menit, kata Kholis, korban berlarian sambil berteriak 'Allahu Akbar'.

"Itu enggak sampai 10 menit, dia lari ke samping warung sudah bercucuran darah," ucap dia, Senin (15/11/2021).

Kholis sempat gemetar melihat korban sudah berdarah di bagian lengan kanannya.

Baca juga: Kerap Tampil Bareng dan Mesra, Begini Fakta Sebenarnya Hubungan Natasha Wilona dan Kevin Sanjaya

Warga sekitar langsung keluar dari rumahnya untuk melihat dan memcari sumber suara teriakan.

Melihat korban sudah bersimbah darah, warga sekitar akhirnya membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Tapi, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi karena kehabisa darah ketika dibawa ke rumah sakit.

"Sebelum kejadian kata warga ada yang konvoi motor bolak-balik, tapi kita enggal tahu siapa pelakunya," kata dia.

Kholis mengaku, korban memiliki kepribadian baik kepada dirinya dan warga sekitar, bahkan korban tidak pernah berulah atau membuat kerusuhan.

Baca juga: Kaesang Borong Saham Frozen Food Rp 92,2 Miliar, Aktivis ProDem Kepo: Duitnya dari Mana Nih?

Sehingga, Kholis mengaku merasa kehilangan sosok korban paska dinyatakan meninggal dunia.

"Dia katanya sih kerja bikin aquarium kaca gitu, orangnya baik banget," jelasnya.

Berita Terkini