Menurutnya, sebagai partai pendukung, sudah selayaknya Partai NasDem turut menjaga presiden agar jangan sampai terseret Formula E yang sejak awal bermasalah.
Apalagi saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengawasi turnamen yang rencana digelar pada Juni 2022 mendatang.
“Budaya saling mengingatkan penting untuk memastikan koalisi tetap di satu haluan dalam menjaga Pak Jokowi. Kalau kami diam, justru keliru,” kata Dea.
Baca juga: Crazy Rich Tanjung Priok Yakin Formula E Pulihkan Ekonomi
Baca juga: PSI Beberkan Alasan Minta Crazy Rich Tanjung Priok Mundur dari Formula E, Yakni Tanda Sayang
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, menilai PSI telah lancang meminta Nasdem untuk menarik mundur Ahmad Sahroni dari jabatannya sebagai Ketua Pelaksana Formula E.
Ali mengatakan, Formula E merupakan event internasional yang mesti didukung karena akan mempromosikan wajah Indonesia, bukan hanya DKI Jakarta.
“Itu sikap terlalu lancang, menurut saya sih. Dia ketika kegiatan perhelatan Formula E ini adalah kelas internasional, maka tentunya ini adalah bukan kegiatan DKI Jakarta, mestinya kan. Ini adalah bagaimana hasil Formula E nanti akan menceritakan bagaimana wajah Indonesia secara keseluruhan,” ujar Ahmad Ali kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).
Menurutnya, penunjukkan Sahroni sebagai Ketua Pelaksana Formula E bukan karena jabatannya di partai. Tapi karena posisinya di Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebagai Sekretaris Jenderal
“Dia (Sahroni) selama ini orang yang cukup paham karena dia betul-betul bergelut di bidang persoalan mobil, itu dilihat dari dia sebagai sekretaris IMI,” katanya.