WARTAKOTALIVE.COM GAMBIR - Walau mendapatkan penolakan hingga didesak mundur oleh Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dalam kepanitian, Ketua pelaksana Formula E Ahmad Sahroni tidak bergeming.
Pria yang akrab disapa Crazy Rich Tanjung Priok itu mengaku memiliki cita-cita mulia atas gelaran ajang balap berkelas internasional tersebut.
Dirinya berharap agar ajang mobil listrik itu dapat pulihkan ekonomi Ibu Kota.
"Impactnya ekonomi masyarakat, kayak Mandalika saja dalam kurun waktu tiga hari pelaksanaannya mendapatkan impact kenaikan ekonomi 5 persen," ucap Sahroni dalam Talkshow virtual bertema 'Mengungkap Rencana Gelaran Formula E' di YouTube Tribunnews pada Kamis (2/11/2021).
"Dampak WSBK aja impact-nya 5 persen bagaimana nanti di Jakarta, bisa bayangkan luar biasa dampak impact ekonomi. Kedua branding negara, ketiga aspek di mana pelaku usaha besar ini datang ke Jakarta ini adalah perangkat di mana penyelenggaraan Formula E yang terkait dengan branding negara adalah perangkat yang bukan lagi pada keuntungan pribadi atau kelompok tetapi keuntungan pada rakyat Indonesia," tambahnya.
Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap ajang balap mobil listrik Formula E dapat membuat Jakarta menjadi pusat perekonomian setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota pada 2024 mendatang.
Baca juga: Bantah Tudingan Lancang, Ini Alasan PSI Minta Crazy Rich Tanjung Priok Mundur dari Formula E
Baca juga: Dituding Lancang karena Minta Sahroni Mundur dari Kepanitiaan Formula E, Begini Klarifikasi PSI
Pasalnya, Ibu Kota Negara akan segera dipindahkan ke Kalimantan Timur.
Hal tersebut dikatakan setelah bertemu dengan Ketua Pelaksana Formula E yang merupakan Sekjen Ikatan Motor Indonesia (IMI), Ahmad Sahroni.
"Seperti kita ketahui, Ibu Kota akan berpindah dan kita berharap Jakarta terus tetap menjadi pusat kegiatan perekonomian, pusat kegiatan budaya, pusat kegiatan seni," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Senin (29/11/2021).
"Itu akan berjalan terus diharapkan bisa menguatkan peran Jakarta sebagai pusat perekonomian demi mengatisipasi situasi Jakarta sesudah nanti Ibu Kota pindah," sambungnya.
Anies menambahkan bahwa digelarnya Formula E di Jakarta akan memulihkam ekonomi Jakarta lantaran balapan mobil listrik itu akan ditonton oleh 170 negara. Sehingga akan berdampak positif kepada Indonesia.
PSI Desak Crazy Rich Tanjung Priok Mundur
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meyakini pernyataannya yang meminta Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni mundur dari kepanitiaan Formula E, bukanlah sesuatu yang lancang.
PSI mengklaim, permintaan itu merupakan tanda sayang sebagai sesama kawan koalisi di pemerintahan.
“Kami bersuara sebagai sesama partai pendukung Pak Jokowi (Presiden RI),” kata Sekjen DPP PSI Dea Tunggaesti dalam keterangan tertulis pada Kamis (2/12/2021).
Menurutnya, sebagai partai pendukung, sudah selayaknya Partai NasDem turut menjaga presiden agar jangan sampai terseret Formula E yang sejak awal bermasalah.
Apalagi saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengawasi turnamen yang rencana digelar pada Juni 2022 mendatang.
“Budaya saling mengingatkan penting untuk memastikan koalisi tetap di satu haluan dalam menjaga Pak Jokowi. Kalau kami diam, justru keliru,” kata Dea.
Baca juga: Crazy Rich Tanjung Priok Yakin Formula E Pulihkan Ekonomi
Baca juga: PSI Beberkan Alasan Minta Crazy Rich Tanjung Priok Mundur dari Formula E, Yakni Tanda Sayang
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, menilai PSI telah lancang meminta Nasdem untuk menarik mundur Ahmad Sahroni dari jabatannya sebagai Ketua Pelaksana Formula E.
Ali mengatakan, Formula E merupakan event internasional yang mesti didukung karena akan mempromosikan wajah Indonesia, bukan hanya DKI Jakarta.
“Itu sikap terlalu lancang, menurut saya sih. Dia ketika kegiatan perhelatan Formula E ini adalah kelas internasional, maka tentunya ini adalah bukan kegiatan DKI Jakarta, mestinya kan. Ini adalah bagaimana hasil Formula E nanti akan menceritakan bagaimana wajah Indonesia secara keseluruhan,” ujar Ahmad Ali kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).
Menurutnya, penunjukkan Sahroni sebagai Ketua Pelaksana Formula E bukan karena jabatannya di partai. Tapi karena posisinya di Ikatan Motor Indonesia (IMI) sebagai Sekretaris Jenderal
“Dia (Sahroni) selama ini orang yang cukup paham karena dia betul-betul bergelut di bidang persoalan mobil, itu dilihat dari dia sebagai sekretaris IMI,” katanya.