Di Indonesia ini menurut Ade, ada 29 jenis spesies nyamuk yang dapat menularkan berbagai penyakit. Termasuk kaki gajah atau filiriasis, yang pernah diderita salah satu dokter pemrakarsa petisi itu.
"Namun demikian yang harus paling ditakuti adalah memang DBD. Sudah banyak kasus DBD di sini, Pada 2020 adalah hampir 60.000 kasus DBD di Indonesia. Dan wilayah Jakarta termasuk daerah endemi. Efeknya pun bisa sangat fatal bahkan kematian. Karena itulah para dokter tersebut meminta agar program sumur resapan dengan model yang sekarang ini dijalankan, ditunda," ujar Ade.
Para dokter menjelaskan nyamuk DBD biasa bersarang di tempat bening adalah benar.
Waktu hujan, kata Ade, air yang masuk ke sumur resapan mungkin air keruh tapi kalau hari-hari berikutnya tidak ada hujan dan kotoran mengendap, air akan menjadi bening dan ada kemungkinan nyamuk bersarang.
"Para dokter menyarankan Pemprov melakukan penelitian dulu dengan menggunakan beberapa lokasi tertentu di Jakarta. Bila ada cukup bukti bahwa sumur sumur resapan tidak menjadi peternakan nyamuk, barulah pengembangan bisa dilanjutkan," katanya.
Jangan sampai kata Ade, terkesan bahwa masyarakat Jakarta sekedar akan menjadi kelinci percobaan.Namun katanya para dokter juga mengingatkan bahwa penelitian itu tidak bisa dilakukan dengan sampel terbatas.
Baca juga: Penutup Sumur Resapan yang Dianggap Proyek Bodoh Oleh Netizen di Jalan Intan, Diganti
Baca juga: Selain Dianggap Proyek Bodoh, Sumur Resapan di Jakarta Dinilai Hanya Habiskan Anggaran Saja
Baca juga: 266 Titik Sumur Resapan Dibangun di Kepulauan Seribu
Harus ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa metode ini aman.
"Karena itulah mereka meminta Pemprov DKI bersama Dinas Kesehatan khususnya bagian penyakit menular mengkaji kemungkinan tersebut," ujarnya.
Apa yang disampaikan para dokter tersebut tentu sangat masuk akal. Sebab selama ini masyarakat lazim diperingatkan soal menjaga penampungan air, agar tidak menjadi sarang nyamuk.
"Kita harus sering menguras tempat penampungan air termasuk bak mandi, toren air, dan tempat penampungan air lainnya. Kita juga disarankan menggosok atau membersihkan dinding bak atau penampungan air untuk membuang telur nyamuk yang menempel pada dinding tersebut tiap hari," katanya.
Selain itu kata Ade kita juga disarankan menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti bak mandi atau drum.
"Jadi kalau sekarang Anies mau membangun ribuan sumur resapan yang memungkinkan terjadinya penampungan air hujan selama berhari-hari. Apakah Anies sudah memperhitungkan resikonya, atau apakah sudah ada rencana di kepalanya untuk mencegah apa yang diperingatkan para dokter itu agar tidak sampai terjadi ," kata Ade.
"Nampaknya sih tidak. Program sumur resapan ini sendiri memang menarik diikuti. Anies sejak awal masa kepemimpinannya mencanangkan sumur resapan sebagai cara untuk menanggulangi banjir. Ia bahkan sempat menjanjikan pembebasan biaya PBB bagi masyarakat yang membuat sumur resapan di rumah masing-masing," kata Ade.
Anies katanya sejak awal tidak ingin mengikuti program normalisasi sungai ala Ahok yang dianggapnya melanggar sunnahtullah.
"Dia selalu berargumen air hujan kan, seharusnya diserap ke dalam tanah. Karena itulah ia terus ngotot dengan rencana pembangunan sejuta sumur resapan. Namun di sisi lain, kengototan itu tak pernah diikuti dengan langkah konkrit," kata Ade.