WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Munadi melintasi jalan raya dari Jakarta menuju Atambua, Nusa Tenggara Timur, dengan mengendarai motor.
Munadi sengaja mengendarai motor bebeknya hingga ribuan kilometer untuk bernostalgia.
Saat masih muda, Munadi pernah melakukan perjalanan serupa, juga dengan sepeda motor.
Baca juga: Selain Alpard dari Basuki Surodjo, Lesti Kejora & Rizky Billar Dapat Kado Honeymoon dari Raja Travel
Baca juga: Ingin Berlibur Tapi Takut Mahal, Simak Tips Traveler Desi Santika Dewi yang Biasa Liburan Murah
Dari rumahnya di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Munadi mulai menggeber motornya pada 1 November 2021. Ia berangkat tepat pukul 06.00 WIB.
"Saya turing mandiri pakai motor dan berangkat dari Jakarta," kata Munadi saat berbincang bersama Wartakotalive.com, Selasa (23/11/2021).
Ketika mulai meninggalkan Jakarta, Munadi teringat pada perjalanannya menuju Dili, Timor Leste, medio tahun 2012.
Baca juga: Laporkan Haters yang Menghina dan Mengancamnya, Rizky Billar: Ada yang Malah Menantang Saat Ditegur
Baca juga: Aplikasi Travel Viaje Indonesia Gandeng Perusahaan Korea MBI Sediakan Motor Listrik di Bali
Perlahan namun pasti, Munadi terus memacu sepeda motor bebeknya sendirian, tanpa teman yang menemani.
Setiap kali merasa lelah, Munadi biasa menepi. Tak ada kesulitan dalam perjalanan ini.
Butuh waktu 14 jam sampai akhirnya Munadi tiba di Kota Salatiga, Jawa Tengah. "Saya sampai Salatiga jam 20.00 WIB," ucapnya.
Perjalanan Munadi juga sempat terhalang hujan deras. Namun, Munadi tetap melaju. "Air hujan ini, kalau terlalu deras, tinggal berteduh," ucapnya.
Malam itu Munadi menginap di Salatiga dan melanjutkan perjalanannya menuju Banyuwangi, Jawa Timur, keesokan harinya.
Ketika itu Munadi sempat jalan mengambil jalur jalanan.
Baca juga: Berteknologi CloudSim, Travel Wifi Tawarkan Sensasi Hotspot Stabil dan Cepat di Wilayah di Indonesia
Baca juga: Delapan Orang Pecinta Motor Cross Buat Tempat Rekreasi Pesona Wanajaya Cibitung untuk Salurkan Hobi
"Saya jalan ambil arah Babat, Lamongan, saat menuju Banyuwangi. Ternyata salah hingga terpaksa putar balik sekitar 30 kilometer," kata Munadi.
Meski memutar balik kendaraannya dan mencari jalan yang dituju, Munadi tetap ngegas melalui Mojokerto sampai tiba di Probolinggo di malam hari.
Keesokan pagi, di hari ketiga perjalanannya, Munadi baru bergegas menuju Banyuwangi setelah menginap semalam di Probolinggo.
Baca juga: CATAT, Ini Daftar Tempat Wisata Menawan di Banten yang Dapat Dinikmati pada Akhir Pekan
Baca juga: Lahir dari Sebuah Filosofi Tahun 80-an, Warta Kopi Manjakan Wisatawan Lewat Secangkir Kopi
Motornya masih kuat dipacu sampai menepi di Banyuwangi melintasi Pathon.
Setibanya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Munadi bersama motor bebeknya itu menyeberang dengan kapal ferry menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Tanpa kenal lelah, Munadi terus memacu motornya sampai kawasan Nusa Dua hingga memutuskan istirahat sejenak di kawasan wisata dunia itu.
Dua hari Munadi ada di Bali hingga besok harinya menuju Padangbai dan kemudian kembali menyeberangi selat memakai kapal ferry menuju Pelabuhan Lembar.
Pelabuhan Lembar berada di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Dari Lembar, Munadi terus bergerak ke arah timur menuju Pelabuhan Kayanga dan kembali menyeberangi lautan ke Pelabuhan Ponto Tanu di Sumbawa Barat.
Baca juga: Lengkapi Pantai Sunrise Sebagai Ikon Destinasi Wisata Baru, Sejumlah Kios dan Lapak UMKM Dibangun
Baca juga: Okupansi Hotel di Kota Sorong Meningkat, Menteri Sandiaga Harap Pariwisata Kembali Normal
Munadi tak kenal lelah dan terus melanjutkan perjalanannya dengan sepeda motornya menuju Sumbawa Besar saat malam hari.
"Jalanan gelap gulita, kiri dan kanan hanya hutan, saya jalan sendiri hanya dengan sepeda motor," kata Munadi.
Kecepatan motornya dipacu 60 km/jam sampai 80 km/jam.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Lengkapi Fasilitas Homestay di Desa Wisata Senaru, Lombok
Baca juga: Menteri Sandiaga Apresiasi Desa Wisata Bubohu Tawarkan Paket Wisata Religi untuk Bangkitkan Ekonomi
Munadi tiba di Sumbawa Besar dini hari, pukul 02.30 WIB dan kemudian mencari penginapan di hotel bertarif Rp 350 ribu.
Pada 6 November 2021, Munadi melanjutkan perjalanannya menuju Bima.
Di tengah perjalanannya itu, Munadi melihat banyak tanah longsor hingga batu besar besar yang berjatuhan ditengah jalan.
Baca juga: Sophia Latjuba Suka Traveling Meski Benci Terbang, Ini yang Biasa Dilakukan Sebelum Naik Pesawat
Baca juga: Contek Gaya Luna Maya saat Traveling ke Brasil Pakai Sandal Jepit
Guyuran hujan lebat juga menemani perjalanan Munadi dari Dompu menuju Bima.
"Hujannya tanpa henti hingga sampai Bima pukul 17.00 WIT," kata Munadi yang sehari-hari dikenal sebagai YouTuber ini.
Saat itu lelah mulai terasa hingga Munadi terpaksa menginap di hotel di Bima.
Pagi harinya, 7 November lalu, Munadi bergerak menuju Labuan Sape hingga tiba di Labuan Bajo pada sore hari menjelang magrib.
Tips Turing Mandiri
Hari berikutnya, Munadi mulai menuju Roteng hingga sampai di Bajawa pada malam harinya.
"Di Bajawa menginap di hotel tanpa televisi dan AC. Sikat gigi dan sabun tidak ada, cuma dikasih handuk," ucapnya terkekeh.
Paginya, pada 9 November 2021, Munadi bersiap menuju Ende dan sempat singgah di Rumah Bung Karno sampai melanjutkan perjalanan hingga Maumere.
Baca juga: Pengalaman di Atambua Membuat Hana Malasan Kini Merindukan Masyarakat di Sana
Baca juga: Ria Ricis dan Teuku Ryan Bulan Madu ke Bali, Sewa Semua Vila Hanya Berdua dan Tidak Ada Tamu Lain
Munadi baru menuju Larantuka keesokan hari. "Sampai Larantuka ternyata tidak ada kapal ferry dan terpaksa menginap lagi di hotel," katanya.
Kesabaran Munadi membuahkan hasil esok harinya. Dari Larantuka, ia naik kapal ferry dan berlabuh di Kupang pada dini hari.
Banyak cerita perjalanan yang dialami Munadi sejak berada di Pelabuhan Bolok, Kupang, Nusa Tenggara Timur, hingga menuju Soe.
Baca juga: Jadi Daya Tarik Wisata, Menteri Sandiaga Harap Tradisi Panjat Pinang Dilestarikan
Baca juga: Begini Foto-foto Halu Warga Dunia yang Rindu Traveling, Aksi Naik Sofa hingga Jadi Orang Utan Ngakak
Munadi baru masuk Atambua pada 14 November 2021 dan langsung menuju ke perbatasan Indonesia dan Timor Leste di Motain.
"Saat berada di Kupang, saya dapat kabar dari Timor Leste, ternyata tidak diizinkan masuk ke Timor Leste," kata Munadi.
Meski batal menuju Dili, Munadi tetap senang. Rasa rindunya naik sepeda motor dari Jakarta menuju Atambua terwujud.
Baca juga: Tips Traveling pada Masa New Normal, Catat Sepuluh Pedoman Penting Ini
Munadi kembali pulang ke Jakarta melalui rute yang sama seperti saat menempuh perjalanan menuju Atambua.
Munadi bahkan sempat mampir rumah penyanyi Betrand Peto dalam perjalanannya menuju Labuan Bajo.
"Bagi yang ingin turing mandiri memakai sepeda motor, badan harus sehat. Pakai ban tubles lebih aman," ucap Munadi.