Virus Corona

Sempat Tak Setuju PT GSI Didirikan untuk Bantu Pengadaan PCR, Luhut Kini Ogah Tarik Saham

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sempat khawatir pendirian PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) bisa menjadi konflik kepentingan.

"Oh, siap dari awal."

Baca juga: Prediksi Perang Bintang Airlangga-Ganjar Vs Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Bakal Ada yang Membelot?

"Tidak ada ke kantong saya satu peser pun."

"Nah, buat saya itu untuk apa sih?"

"Wong duit saya dari bisnis saya cukup hidup, kok."

Baca juga: Kejadian Luar Biasa Berisiko Terjadi Jika Vaksinasi Covid-19 Tak Capai Target

"Saya nyumbangin tuh karena betul-betul ya kemanusiaan. Itu saja," tuturnya.

Luhut mengaku heran dengan tudingan bisnis tes PCR yang dialamatkan kepadanya.

Luhut mengklaim tidak mungkin mengambil keuntungan pribadi dalam hal kemanusiaan.

Baca juga: Golkar-Nasdem Diprediksi Lawan PDIP-Gerindra di Pilpres 2024, PKS-Demokrat Bentuk Poros Ketiga

"Saya bukan orang baik, banyak juga dosa saya."

"Tapi saya pikir saya enggak sampai sejahat itulah, untuk memanfaatkan jabatan saya untuk keuntungan pribadi."

"Saya pikir sih belumlah. Enggaklah," ucapnya.

Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan informasi dugaan keterlibatan sejumlah pejabat di kabinet, dalam pengadaan alat kesehatan untuk penanganan pandemi.

Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Agustinus Edy Kristianto, mengungkapkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19, baik PCR maupun antigen.

Dalam Facebook pribadinya, Edy menyebut sejumlah nama, yakni Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Kedua menteri ini diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19, PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Edy menerangkan, PT GSI lahir dari PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang sebagian kecil sahamnya dimiliki oleh Luhut.

PT GSI juga dilahirkan oleh PT Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), 6,18 persen sahamnya dimiliki Boy Thohir, yang tak lain adalah saudara dari Erick Thohir. (Igman Ibrahim)

Berita Terkini