Musni Umar menyebut, kegiatan tersebut adalah bagian dari ekspresi demokrasi yang dijamin oleh Undang-undang.
"Mereka akan menuntut pembebasan Habib Rieziq Syihab (HRS) dan penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat terhadap pembunuhan 6 laskar FPI," ungkap Musni Umar dikutip dari Twitter pribadinya, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Pengakuan Mahasiswi Cantik Bertarif Rp11 Juta yang Dibooking Oknum Polisi, Kaget Disodori Ekstasi
Baca juga: KRONOLOGI Anggota Banser Hilang 5 Hari di Hutan saat Hendak Diklatsar, Linglung ketika Ditemukan
"Demokrasi harus dijaga, dirawat dan dikembangkan. Salah satu upaya, Reuni Akbar 212. Reuni ini harus didukung karena merupakan bagian pesta demokrasi," imbuhnya
Musni Umar pun meminta agar kegiatan reuni tersebut tidak perlu dicurigai apalagi dihalangi.
Sebab, menyampaikan pendapat merupakan bagian dari demokrasi.
"Reuni Akbar 212 tidak perlu dicurigai dan dipersulit pelaksanaannya karena berkumpul kemudian menyampaikan pernyataan pendapat merupakan hak demokrasi," kata dia.
"Oleh karena itu, dalam upaya menyemarakkan kembali demokrasi yang redup akibat Covid-19 serta penundaan pilkada tahun 2022 dan 2023, maka merupakan conditio sine quanon, kita sukeskan reuni Akbar 212 pada 2 Desember 2021 sebagai pesta demokrasi menjelang akhir tahun 2021," ungkapnya.
Di sisi lain, Musni mengimbau agar peserta reuni akbar terlebih dahulu menjalani vaksinasi dan tidak kalah penting tetap menjaga protokol kesehatan.
Baca juga: Jokowi Terima Presidensi G20, Tofa: Biasa Saja, Cuma Dapat Giliran, Siapapun Presidennya Pasti Dapat
"Sangat diharuskan semua peserta untuk divaksin terlebih dahulu agar ajang reuni ini tidak dijadikan cluster penyebaran Covid-19 demi keselamatan seluruh rakyat Indonesia," tandasnya
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin memastikan akan segera menggelar reuni akbar secara terbuka 2 Desember 2021.
Adapun salah satu tuntutan yang disampaikan adalah bebaskan Habib Rizieq
Baca juga: Dukung Roy Suryo Seret Ferdinand ke Penjara, Musni Umar Curhat Pernah Dijuluki Rektor Bodoh
Selain ingin menuntut pembebasan Habib Rizieq, juga tuntutan kasus enam laskar FPI yang tewas.
Adapun reuni kali ini ialah bertema, Menuju Silaturahmi Akbar 212.
Sejarah aksi 212
Aksi 2 Desember atau yang disebut juga Aksi 212 dan Aksi Bela Islam III terjadi pada 2 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia.