Berita Nasional

Jokowi Terima Presidensi G20, Tofa: Biasa Saja, Cuma Dapat Giliran, Siapapun Presidennya Pasti Dapat

Terkait presidensi G20, Mustofa Nahrawardaya menyebut hal tersebut mestinya disikapi biasa saja, tidak perlu berlebihan

Editor: Feryanto Hadi
tarbiyah.net
Mustofa Nahrawardaya 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Indonesia akan menjadi presidensi G20 untuk pertama kalinya pada 2022. Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara simbolis menyerahkan palu kepada Presiden Joko Widodo yang kemudian mengetukkannya.

Jokowi pun mengapresiasi Italia yang telah sukses memegang presidensi G20 tahun ini.

"Saya sampaikan selamat kepada Italia yang telah sukses menjalankan presidensi G20 di tahun 2021," kata Presiden Jokowi, dikutip dari laman resmi Kepresidenan RI.

Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Tulis Status Berbahasa Indonesia, Puji Jokowi sebagai Mitra Penting

Baca juga: Ruhut Sitompul: Semua Tokoh Dunia Salut dengan Pak Jokowi yang Sangat Rendah Hati, Tegas dan Jujur

"Indonesia merasa terhormat untuk meneruskan presidensi G20 di tahun 2022," sambungnya.

Kesempatan menjadi presidensi G20 pun mendapatkan sambutan positif warganet.

Bahkan, warganet memuji kiprah presiden Jokowi yang hadir dalam forum dunia tersebut.

Meski demikian, politisi Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya heran dengan euforia sebagian netizen yang bangga luar biasa dengan kedatangan Jokowi ke forum G20.

Menurutnya, kedatangan seorang presiden ke forum dunia adalah hal yang biasa.

"Presiden negara manapun, hadir di acara LN, kayaknya hal biasa ya. Tapi entah kenapa di negeri kita (skrg ini saja), kok jadi kayak dianggap sebuah prestasi spektakuler? Tahu sebabnya?" tanya pria yang karib disapa Tofa di twitter pribadinya, dikutip pada Senin (1/1/2021).

Baca juga: GEMA Puan Deklarasi di Markas Ganjar, Rudi: Hanya Puan yang Pantas Jadi Ratu Adil dan Presiden

Pertanyaan Tofa disambut pengikutnya di Twitter, dengan mengungkit presiden Jokowi yang jarang hadir dalam pertemuan tingkat dunia.

Terkait presidensi G20, Tofa juga menyebut hal tersebut mestinya disikapi biasa saja, tidak perlu berlebihan.

"Membuktikan bahwa jadi Presiden G20, HANYA giliran. Bisa tukeran waktu. Maka enggak perlu jingkrak-jingkrak. Biasa-biasa  saja. Kita negeri besar. Jangan kayak anak kecil," tulisnya

Tofa menyebut, siapapun presidennya, tahun ini memang giliran Indonesia mendapatkan presidensi G20.

"Karena jatah/giliran dapat jabatannya, baru tahun ini. Siapapun presidennya. Pasti dapat. Ini mirip arisan. Semua anggota G-20 pasti dapat jatah. Next time, jabatan ini akan dicopot. Bukan berarti Jokowi gagal. Tapi karena memang habis masa jabatannya," ungkapnya

Baca juga: Kisah Brigjen Krishna Murti Diteror Debt Collector Pinjol Ilegal Padahal Tak Pernah Merasa Utang

Tentang Presidensi G-20

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved