Menurut Nurdin, kelompok pendukung Ganjar sebagai calon presiden (capres) 2024 tidak perlu khawatir Ganjar tidak diusung menjadi capres dari PDIP.
Baca juga: MUI Tolak Pandangan Jihad Semata-mata Perang dan Khilafah Satu-satunya Sistem Pemerintahan
Dia berkata, Golkar membuka peluang mengusung Ganjar menjadi pasangan Airlangga di Pilpres 2024.
"Nanti kalau Ganjar tidak mendapatkan tempat di partainya, ada Golkar terbuka," ucap Nurdin.
Nurdin menjelaskan, peluang itu terbuka karena Golkar tidak mungkin mengusung Airlangga seorang diri di Pilpres 2024.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 12 November 2021: Suntikan Pertama 129.089.388, Dosis Kedua 82.818.492
Dia menilai, Ganjar berpeluang menjadi capres ataupun cawapres, ketika diduetkan dengan Airlangga di Pilpres 2024.
"Apakah nomor satu (atau) nomor dua, itu soal nanti, kan Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri, pasti ada wakil," beber Nurdin.
Nurdin memprediksi Pilpres 2024 akan diikuti oleh tiga pasangan capres-cawapres.
Baca juga: INI Kriteria dan Batasan Penodaan Agama Hasil Ijtimak Ulama MUI, Negara Diminta Bertindak Tegas
Menurutnya, Golkar hanya butuh berkoalisi dengan satu parpol lagi, untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan capres-cawapres di Pilpres 2024.
"Feeling saya, tiga calon maksimal, kan ada presidential threshold," ulasnya.
Pernyataan Pribadi
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, apa yang disampaikan Nurdin Halid merupakan pernyataan pribadi, bukan mewakili Golkar.
Namun, Ujang menilai bisa saja duet Airlangga-Ganjar cocok dipasangkan di Pilpres 2024.
"Itu pernyataan pribadi Nurdin Halid, tidak mewakili Golkar."
Baca juga: Siarkan Kabar Tak Lengkap Soal UU Cipta Kerja Lewat Twitter, Jumhur Hidayat Divonis 10 Bulan Penjara
"Namun pernyataan tersebut bisa saja klop (cocok) jika Ganjar ditarik jadi cawapres."
"Karena jika jadi capres dari Golkar kan sudah ada Airlangga," ucap Ujang saat dihubungi Tribunnews, Jumat (12/11/2021).