WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah tudingan Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta soal potensi pemborosan anggaran Rp 4,48 triliun dalam ajang Formula E.
Meski demikian, politisi Partai Gerindra ini menghormati proyeksi yang disampaikan PDI Perjuangan tersebut.
“Tidak sampai sebesar itu dana Formula E,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Selasa (31/8/2021) malam.
Menurut Ariza, pemerintah daerah selalu bersikap terbuka dengan mitra kerjanya di DPRD DKI Jakarta.
Pihak eksekutif juga mempersilakan legislatif untuk memaparkan data yang dimiliki demi kepentingan rakyat Jakarta.
“Kalau punya data silakan sampaikan, sejauh ini program Formula E besarnya (anggaran) seperti yang disampaikan selama ini,” jelas Ariza.
Baca juga: Punya Waktu 14 Hari, Tim Kuasa Hukum Habib Rizieq Dapat Ajukan Kasasi ke PN Jakarta Timur
Ajang balap Formula E 2022 di Ibu Kota berpotensi memboroskan anggaran daerah sebesar Rp 4,48 triliun.
Karena itulah, Fraksi PDI Perjuangan dan PSI DPRD DKI Jakarta menggulirkan hak interpelasi untuk meminta klarifikasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal rencana balap itu.
Baca juga: Dua Begal Sadis yang Resahkan Buruh di Kawasan Industri Bekasi Diciduk Polisi
“Ada potensi pemborosan anggaran Rp 4,48 triliun, ini sebuah uang dengan jumlah yang sangat besar untuk seuah program yang tiba-tiba menjadi isu prioritas,” kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan saat jumpa pers pada Selasa (31/8/2021).
Manuara merinci, pemborosan anggaran itu terdiri dari pembayaran commitment fee atau biaya perjanjian sebesar Rp 2,35 triliun, biaya pelaksanaan Rp 1,23 triliun dan bank garansi Rp 890 miliar.
“Di Jakpro sendiri sudah keluar biaya, dan di Dinas Pemuda dan Olahraga juga sudah keluar biaya di luar commitment fee,” ujar Manuara.
Baca juga: Tujuh Fraksi Tolak Hak Interpelasi Soal Formula E, PDI Perjuangan Galang Dukungan Lewat Warga
Menurutnya, duit sebanyak Rp 4,48 triliun dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang bersentuhan langsung dengan rakyat.
“Kalau angka-angka simulasi itu kita alokasikan bisa untuk 7,4 juta sembako kepada keluarga miskin. Itu selama dua bulan bisa kita suplai,” kata Manuara.
Selain itu, kata dia, duit sebanyak itu juga dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan beasiswa dari jenjang SD hingga kuliah kepada 38.000 peserta didik.
Kemudian, dapat menyalurkan stimulus untuk 3,7 juta pelaku UMKM dengan masing-masing bantuan senilai Rp 1,2 juta.
Baca juga: Miliki Pengalaman 20 Tahun dalam Dunia Investasi, Anies Angkat Thomas Lembong Jadi Komut Ancol